Jakarta, Indonesia - Usai viralnya video Tiktok tidak pantas yang diunggah seorang mahasiswi magang di RSUD Wonosari, alat medis bernama kateter urin menjadi banyak dicari di mesin pencarian google. Kateter urin adalah alat yang digunakan untuk melakukan tindakan medis: Kateterisasi Urin.
Adapun kateterisasi urin merupakan tindakan memasukkan alat sejenis selang karet melalui uretra pasien menuju kandung kemih sebagai jalan keluarnya urin.
Kateter sangat berguna untuk pasien yang mengalami ketidakmampuan mengontrol kencing (perkemihan) atau bagi mereka yang mengalami obstruksi. Tindakan katerisasi urin dibagi menjadi dua, yakni Kateter Sementara (Straight Kateter) dan Kateter Menetap (Foley Kateter)
Kateter Sementara (Straight Kateter)
Pemasangan Kateter Sementara dilakukan untuk tujuan mengeluarkan urin. Tindakan ini dapat dilakukan selama 5 sampai 10 menit. Pada saat kandung kemih mulai kosong maka kateter dapat ditarik keluar.
Kateterisasi sementara diindikasikan pada pasien yang tidak mampu berkemih 8-12 jam setelah operasi, retensi akut setelah trauma uretra, tidak mampu berkemih akibat obat sedative atau analgesic, cedera pada tulang belakang, degerasi neuromuscular secara progresif dan pengeluaran urin residual.
Kateter Menetap (Foley Kateter)
Sementara itu kateter menetap digunakan untuk periode waktu yang lebih lama. Kateter menetap ditempatkan dalam kandung kemih untuk beberapa minggu pemakaian sebelum dilakukan pergantian kateter. Pemasangan kateter ini dilakukan sampai pasien mampu berkemih dengan tuntas dan spontan atau selama pengukuran urin diperlukan.
Katerisasi jenis ini digunakan pada pasien pasca operasi uretre dan struktur di sekitarnya (TUR-P). Obstruksi aliran urin, obstruksi uretra pada pasien inkontunensia dan disorientasi berat.
Konten mahasiswi Unisa Yogyakarta yang praktik di RSUD Wonosari berbuntut panjang setelah mendapat kecaman dari warganet.
Permintaan maaf kemudian disampaikan oleh masing-masing instansi melalui akun media sosial resminya. Konten video TikToknya menampilkan narasi yang cenderung melecehkan pasien, selain itu ia juga dianggap membuka kerahasiaan data medis pasien.
Akibatnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari memberikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui akun instagram resminya. Pihak manajemen rumah sakit juga berjanji akan menindaklanjuti terkait kasus tersebut.
"...yang bersangkutan bukan merupakan Pegawai RSUD Wonosari, tetapi Mahasiswa dari Universitas X yang sedang praktik di RSUD Wonosari. Kejadian ini akan segera ditindaklanjuti oleh Manajemen RSUD Wonosari. Mohon Maaf atas ketidaknyamanannya. - PPID RSUD Wonosari -" bunyi pernyataan dikutip dari akun Instagram @rsud_wonosari, Rabu (1/6).
Hal serupa juga disampaikan oleh Universitas Aisyiyah Yogyakarta selaku almamater mahasiswi tersebut, melalui thread di akun Twitternya @unisa_yogya.
Pihak kampus mengakui bahwa perawat yang melakukan praktik di RSUD Wonosari tersebut merupakan salah satu mahasiswanya dari prodi Keperawatan, Fikes, Unisa Yogyakarta. Pihak kampus mengatakan bahwa, mahasiswi terkait sudah ditegur dan ditarik dari tempat praktik kliniknya.
"Memohon maaf ke rumah sakit tempat praktik klinik secara non formal, dan akan segera dilakukan pertemuan dengan direktur dan kadiklat rumah sakit tersebut," cuit akun @unisa_yogya, Rabu (1/6).
Seperti diketahui sebelumnya perawat yang merupakan mahasiswi praktek itu membuat sebuah konten akun TikToknya @MADITABOK. Dalam video tersebut, ia merasa senang bisa memasang kateter kepada seorang pasien cowok ganteng.
"Ketika aku harus masang kateter urin/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi," tulis narasi dalam video TikTok itu. (amr)
Bisa gak sih nakes ini dikasih sangsi yang sewajarnya? Ini 100% pelecehan seksual. Sudah terang-terangan melanggar kode etik. Plis jangan dilolosin hanya karena udah ‘minta maaf’. Minta maafnya pun gak niat, defensif, manipulatif. Mungkan-mungkin-mungkan-mungkin. https://t.co/7ws2W2PCGR— Jenny Jusuf (@JennyJusuf) June 1, 2022
Load more