Jakarta - Renang merupakan olahraga yang bermanfaat membantu melatih otot dan banyak disukai banyak orang. Berenang pun sangat baik untuk kesehatan.
Renang termasuk dalam olahraga yang memiliki risiko cedera yang sangat minimum. Namun sebuah studi justru menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih berisiko mengalami tenggelam saat berenang.
Dilansir dari The Center for Disease Control and Prevention (CDC), hampir 80% orang yang meninggal karena tenggelam adalah laki-laki.
Hal itu diamini Dokter Penyakit Dalam Universitas Indonesia Prof. dr. Zubairi Djoerban, laki-laki lebih berisiko mengalami tenggelam saat berenang.
"Laki-laki lebih berisiko mengalami tenggelam ada banyak faktor yang mungkin berkontribusi mungkin antara lain paparan ke air lebih sering kemudian perilaku yang lebih berani mengambil risiko pada laki-laki dan hal yang lain," ungkap Zubairi, Selasa (7/6/2022).
Lebih lanjut, Prof. dr. Zubairi Djoerban memaparkan kelompok orang yang juga mengalami risiko tenggelam saat berenang. Yakni orang yang memiliki riwayat dengan penyakit kejang-kejang atau epilepsi, autisme, dan gangguan jantung. Mereka mempunyai risiko lebih tinggi untuk tenggelam.
"Risiko tenggelam baik yang fatal maupun yang tidak fatal mempunyai risiko lebih tinggi daripada yang tidak sakit, untuk kondisi medik yang lain misalnya autisme atau gangguan jantung juga mempunyai risiko lebih tinggi untuk tenggelam," kata dr. Zubairi,
Guru Besar Penyakit Dalam UI ini juga mengatakan, pengaruh dari obat-obatan dapat pula meningkatkan risiko tenggelam.
"Beberapa obat-obatan ternyata bisa meningkatkan risiko tenggelam khususnya obat-obatan psikotropik yang biasa dipakai untuk mengobati depresi gelisah ataupun kelainan bipolar juga beberapa kondisi yang lain jadi efek samping dari obat-obat itu dapat menyebabkan kesukaran untuk berpikir untuk mengambil keputusan, jadi kalau minum obat itu menjadi kurang bisa mengambil keputusan dengan tepat dan mengurangi kemampuan motorik termasuk kemampuan untuk berenang," ujar dr. Zubairi. (mg1/act)
Load more