Belakangan ini jajanan es krim asap atau ice smoke menjadi tren kekinian di kalangan anak-anak maupun remaja. Bola permen yang dibekukan dengan cairan nitrogen tersebut menjadi tren baru karena uap dingin yang keluar melalui hidung dan mulut menjadi perhatian konsumennya.
Sebenarnya, mengonsumsi makanan dan minuman yang ditambahkan nitrogen cair memang terbukti berisiko mengalami cedera serius. Hal tersebut telah dijelaskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA AS) yang dilansir dari VIVA.
Menurut FDA, pada dasarnya nitrogen tidak beracun, namun suhu yang dihasilkan oleh nitrogen sangat rendah. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan parah pada kulit dan organ dalam jika salah penanganan atau dikonsumsi.
Selain itu, menghirup udara yang dihasilkan oleh nitrogen cair dalam makanan atau minuman juga dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan, terutama pada penderita asma.
“Masalah utamanya adalah nitrogen cair harus diuapkan sepenuhnya dari makanan atau minuman sebelum disajikan,” jelas Dr. Robert Glatter, dokter ruang gawat darurat di Lenox Hill Hospital, New York City, yang dikutip dari VIVA pada (19/7/2022).
“Dalam bentuk cair, dapat menyebabkan luka bakar pada mulut, kerongkongan, dan saluran napas bagian atas, yang menyebabkan perforasi atau pecahnya organ yang bisa berakibat fatal,” lanjutnya.
Penderita asma atau penyakit paru-paru yang menghirup uapnya dapat mengalami penyempitan saluran udara, memicu serangan asma, atau dapat memperburuk penyakit paru-paru yang dideritanya.
“Di Luar itu, juga dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru dan aspirasi, yang dapat mengurangi kemampuan bernapas, serta memicu infeksi seperti pneumonia,” ujar Glatter.
Pada kenyataannya, FDA telah menerima laporan cedera parah serta mengancam jiwa akibat makanan dan minuman yang mengandung nitrogen cair, juga laporan masalah pernapasan.
“Dengan adanya kasus tersebut, orang tua dan remaja perlu memahami potensi risiko makanan seperti nitro popcorn dan sereal yang mengandung nitrogen, yang menjanjikan kegembiraan dan sensasi tetapi mungkin berakhir dengan perjalanan ke unit gawat darurat,” pungkasnya. (Kmr)
Load more