Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta dokter di Indonesia untuk mewaspadai gejala cacar monyet atau Monkeypox pada pasien, menyusul situasi kasus yang berpotensi mewabah di dunia.
Cacar monyet adalah suatu penyakit infeksi virus, bersifat zoonosis yang jarang terjadi. Beberapa kasus infeksi pada manusia pernah dilaporkan terjadi sporadis di Afrika Tengah dan Afrika Barat, umumnya pada lokasi yang berdekatan dengan daerah hutan hujan tropis.
"Cacar monyet ini tergolong ke dalam genus orthopoxvirus, seperti virus variola yang menyebabkan penyakit cacar (Smallpox) dan telah dinyatakan tereradikasi di seluruh dunia oleh WHO pada 1980," kata Adityo Susilo dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dikutip dari Antara Rabu, (27/7/2022).
Dia juga mengingatkan bahwa dengan ditemukannya kasus cacar monyet di Singapura, maka masyarakat di Indonesia juga perlu mewaspadai terhadap kemungkinan masuknya virus tersebut ke tanah air.
Tangan yang Terinfeksi Virus Cacar Monyet (Ist)
Hal tersebut menjadi penting terutama pada populasi berisiko fatalitas cacar monyet seperti pada kelompok anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan imunitas rendah (imunosupresi), kata Adityo.
"Berkaca kepada pandemi Covid-19 yang telah melanda, kita harus selalu optimis bahwa dengan bekerja sama dunia akan mampu bergerak secara cepat menyikapi situasi ini," katanya.
Diketahui, cacar monyet adalah suatu penyakit infeksi virus, bersifat zoonosis dan jarang terjadi. Beberapa kasus infeksi pada manusia (human monkeypox) yang pernah dilaporkan terjadi secara sporadis di Afrika Tengah dan Afrika Barat, dan umumnya pada lokasi yang berdekatan dengan daerah hutan hujan tropis.
Tangan yang Terinfeksi Virus Cacar Monyet (Ist)
Cacar monyet ini tergolong ke dalam genus orthopoxvirus. Virus lain yang juga berasal dari genus orthopoxvirus adalah virus variola yang menyebabkan penyakit cacar (Smallpox) dan telah dinyatakan tereradikasi di seluruh dunia oleh WHO pada tahun 1980.
WHO mencatat penyakit cacar monyet pada awalnya teridentifikasi pada tahun 1970 di Zaire dan sejak itu dilaporkan secara sporadis di 10 negara di Afrika Tengah dan Barat. Pada tahun 2017, Nigeria mengalami outbreak terbesar yang pernah dilaporkan, dengan perkiraan jumlah kasus yang terkonfirmasi sekitar 40 kasus.
Sejak Mei 2022, cacar monyet menjadi penyakit yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat global, karena dilaporkan dari negara non endemis dan meluas secara global ke 75 negara.
Hingga 25 Juli 2022 terdapat 18.905 kasus konfirmasi cacar monyet di seluruh dunia, dengan 17.852 kasus terjadi di negara tanpa riwayat kasus konfirmasi sebelumnya. Amerika Serikat melaporkan kasus cacar monyet sebesar 3846 kasus.
Di negara ASEAN, Singapura telah melaporkan 9 kasus konfirmasi dan Thailand melaporkan 1 kasus konfirmasi dari penularan cacar monyet yang telah menginfeksi manusia. (pgr/put)
Load more