Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta seluruh jajaran dinas kesehatan (Dinkes) untuk waspada dalam menghadapi penyebaran kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, bahwa pemerintah telah memberikan pedoman khusus kepada seluruh dinas kesehatan, rumah sakit, dan puskesmas untuk memberikan perhatian lebih terhadap kasus yang terdeteksi di DKI Jakarta pada 19 Agustus 2022 lalu itu.
“Jangan sampai ada petugas kesehatan di puskesmas, di rumah sakit yang tidak paham dengan cacar monyet, karena ini bagian dari kewaspadaan kita,” kata Mohammad Syahril, Sabtu, (20/8/22/2022).
Tidak hanya itu Syahril mengatakan, pihaknya juga sudah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat, petugas kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewaspadai cacar monyet.
“Kami juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk Covid-19 saja tapi juga untuk seluruh penyakit menular,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, terkait pemeriksaan PCR untuk monkeypox, saat ini baru dapat dilakukan di dua tempat yaitu di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes dan laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Saat ini sedang dalam proses penambahan sepuluh laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR tersebut. Ada pula beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR," imbuhnya.
Kemenkes juga menegaskan bahwa mereka sudah menyiapkan 1.200 reagen untuk pemeriksaan monkeypox. Pemeriksaan dilakukan manakala ada kecurigaan mengenai virus tersebut.
“Pemeriksaan PCR monkeypox ini berbeda dengan pemeriksaan PCR Covid-19. PCR monkeypox dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,” ujarnya. (pag/ari)
Load more