Eksperimen tersebut menemukan bahwa pembatasan waktu tidur yang membuat peserta kurang tidur, mengakibatkan adanya peningkatan lemak di area perut sebesar 9 persen serta peningkatan 11 persen di perut visceral.
Lemak visceral ini menumpuk jauh di dalam perut pada area sekitar organ dalam. Pada umumnya, lemak tersimpan di bawah kulit oleh tubuh.
Akibat kurang tidur dapat memindahkan lemak lebih dalam ke area visceral di sekitar organ dimana berpotensi lebih banyak kerusakan.
“Kurang tidur tampaknya mengalihkan lemak ke kompartemen visceral yang lebih berbahaya,” ungkap ahli jantung Virend Somers dari Mayo Clinic di Minnesota, AS, yang dikutip pada situs Science Alert.
Meskipun adanya pemulihan penurunan asupan kalori dan berat badan selama tidur, namun lemak visceral terus meningkat.
Hal ini menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memicu penumpukan lemak visceral. Sukarelawan yang kurang tidur rata-rata telah mengonsumsi lebih dari 300 kalori lebih banyak setiap harinya, 13 persen lebih banyak protein, serta 17 persen lebih banyak lemak.
Load more