Indonesia kaya dengan berbagai macam rempah-rempah. Selain digunakan untuk bumbu dapur, rempah biasanya juga digunakan sebagai obat alami untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Beberapa menu makanan yang menggunakan kunyit seperti nasi kuning, lontong kari, Ikan masak kuning, gulai, dan masih banyak lagi. Bahkan kunyit dapat diolah menjadi minuman menyehatkan seperti jamu herbal.
Namun siapa sangka, walaupun ukurannya kecil kunyit memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain menjadi bumbu dapur, kunyit juga mengandung zat kurkumin yang berkhasiat untuk meredakan bengkak dan nyeri.
Khasiat tersebut menjadikan kunyit sebagai salah satu herbal yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit salah satunya dapat mengobati penyakit asam lambung.
Menurut Health Secret of Turmeric (2010) yang dilansir dari VIVA, kunyit yang direkomendasikan agar dapat mengobati masalah lambung cukup dengan 500 mg curcumin atau sama dengan ½ sendok teh bubuk kunyit per hari.
“Kurkumin di dalam kunyit menstabilkan asam lambung tinggi tanpa memblokir produksi asam lambung,” tertulis dalam Journal of Molecular Sciences, yang berjudul Curcumin: A Potent Protectant against Esophageal and Gastric Disorder, yang dikutip dari VIVA.
Selain di Indonesia, orang-orang India juga memelihara kesehatannya dengan kunyit yang menjadi warisan turun temurun.
Selain itu, kunyit juga mengandung banyak senyawa yang bersifat anti radang juga antioksidan. Sebab dalam kunyit terdapat kurkuminoid yang mengandung dua zat tersebut.
“Kunyit mengandung banyak senyawa bersifat anti radang dan antioksidan. Lambung bisa sakit karena stres oksidatif yang berlebihan dan peradangan. Kurkuminoid di kunyit ini ada antioksidan dan anti radang. Kunyit bisa redakan masalah yang dialami pencernaan saat begah ketika buka puasa,” ujar pakar farmakologi, dr Wawaimuli Arozali, SpFK dalam acara Hidup Sehat, TvOne.
Kandungan kurkuminoid memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan. Dengan sifat anti radangnya, kunyit yang dikonsumsi mampu mengatasi gejala panas termasuk sakit tenggorokan dan mual.
“Kunyit ada kurkuminoid untuk bantu gejala kerongkongan perih, peradangan lambung. Kita tahu lambung kalau radang gejalanya mual dan begah,” jelasnya.
Selain konsumsi kunyit, ketika perut kosong apalagi dalam waktu yang lama seperti puasa, tidak disarankan mengkonsumsi makanan pedas dan tinggi lemak. Dokter Wawa tidak menganjurkan karena kedua asupan tersebut dapat meningkatkan asam lambung.
“Karena lemak tadi akan dicerna lebih lambat oleh lambung jadi asam lambung meningkat. Pedas bahwa cabe rawit mengandung capsaicin memicu asam lambung dan iritasi saluran cerna. Sebaiknya hindari makanan tersebut untuk cegah terjadinya kembung atau gangguan lambung,” ungkapnya.
Penyintas penyakit asam lambung biasanya disarankan untuk menjaga perutnya agar tidak kosong dan langsung makan banyak. Namun bila berpuasa, perlu diperhatikan jumlah makanan yang besar dapat membuat lambung menjadi sensitif.
“Keadaan berpuasa 13 jam nggak ada asupan nutrisi. Jumlah makanan besar membuat lambung jadi sensitif timbul gejala kembung. Artinya hindari makanan berlemak dan pedas. Sebaiknya saat buka juga kita konsumsi sayur atau buah yang sifatnya alami dan tidak berlebihan,” tuturnya.
Walau ukurannya yang kecil, kunyit sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kunyit mudah didapat seperti di pasar maupun supermarket. (Kmr)
Load more