Gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes. Selain diabetes, gula darah tinggi dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan dalam tubuh.
“Salah satu caranya diberikan gula pengganti atau sweetener. Sweetener ini banyak sekali di pasaran. Contohnya ada yang non kalori, artinya dia memang tidak punya kalori, tapi ada yang punya kalori tapi kalorinya rendah sekali,” ujar dr. Ida dalam program Hidup Sehat, tvOne.
Pengganti gula untuk menciptakan rasa manis dapat menggunakan sweetener atau gula pengganti. Namun perlu diperhatikan beberapa jenis pemanis ada yang memiliki kalori maupun tidak.
“Kalau yang berkalori di belakangnya ada tulisan ‘OL’, artinya gula alkohol, contohnya xylitol, mannitol, itu ada kalorinya. Meskipun kecil hanya 2 kkal per gram. Sedangkan sweetener yang tanpa kalori itu yang banyak, seperti aspartam, sucralose, kaya gitu-gitu,” lanjutnya.
Kemudian bila ingin gula darah tetap stabil usai mengkonsumsi makanan dan minuman manis, maka dokter Ida memberikan saran dengan melakukan dua cara ini.
Namun perlu di garis bawahi, cara ini hanya dapat dilakukan bagi individu yang normal dan sehat. Cara ini tidak dapat dilakukan bagi seseorang yang tengah mengidap penyakit diabetes.
“Satu jangan lupa hitung kalorinya. Jadi prinsipnya tetap jalankan 3J (jumlah, jenis dan jadwal). Saya udah makan kue, minuman manis, jadi dihitung kalorinya berapa,” ungkapnya.
Lalu usahakan tetap aktif bergerak yang dapat dilakukan dengan berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Setiap makanan dan minuman yang telah dikonsumsi dapat mengandung kalori yang menjadi energi bagi tubuh. Maka energi tersebut dapat digunakan untuk penggerak tubuh.
“Gula adalah sumber energi. Nah, energi dipakai dong jangan dibiarkan,” katanya.
Selama menjadi pribadi yang sehat dan bukan pengidap diabetes, tubuh memiliki regulasi sendiri agar dapat kembali dalam keseimbangan.
“Jadi kalau berlebihan, kalau insulinnya masih baik, maka oleh tubuh akan disimpan sebagai cadangan. Nah, cadangannya apa? Yang pertama diisi glikogen, kedia jadi lemak. Jadi kalau makan banyak selama insulin baik, maka perutnya tetap kecil” pungkasnya.
Selain sweetener, gula yang baik untuk digunakan selain gula pasir, dapat menggunakan gula aren. Selain orang yang sehat, gula aren juga baik dikonsumsi oleh pengidap diabetes dalam catatan tidak berlebihan dan diukur asupannya.
Pemilihan pemanis buatan perlu diperhatikan. Seperti minuman yang sedang digemari oleh kalangan anak muda yaitu gula aren.
Menurut penjelasan dari dokter spesialis gizi, dr. Kristina Joy M. Gizi, SpGK, gula aren terbukti memiliki indeks glikemik rendah dibandingkan dengan gula putih.
“Sebagai diabetisi (penyandang diabetes) harus perhatikan total gula yang dikonsumsi karena gula sebagai karbohidrat sederhana yang akan menaikan gula darah tubuh,” ujarnya dalam acara Hidup Sehat, tvOne.
Dokter Kristina menyebutkan gula aren dapat menjadi sumber energi yang baik. Sebab gula aren termasuk dalam karbohidrat sederhana. Jika mengonsumsi gula aren akan menjadi energi untuk tubuh, terutama bagi yang membutuhkan kenaikan energi dengan cepat.
Namun, dokter Kristina mengungkapkan asupan untuk tubuh akan lebih baik jika mencakup karbohidrat kompleks sebagai makanan utama.
“Walau gula aren memiliki indeks glikemik yang rendah, tetap berbahaya bagi diabetesi. Direkomendasikan makanan sumber gula dari buah dan sayuran jadi masih alami,” tuturnya.
Meski baik untuk kesehatan, gula tetap harus ditakar dan tidak berlebihan agar dapat menjaga gula darah tetap stabil. (Kmr)
Load more