Penyakit jantung bawaan (PJB) ternyata merupakan penyakit kelainan bawaan yang paling sering ditemukan. Di Indonesia, angka kejadian PJB mencapai 8 anak dalam setiap 1000 angka kelahiran hidup.
Jika jumlah penduduk Indonesia disimulasikan 200 juta dengan angka kelahiran sebanyak 2 persen, maka jumlah penderita PJB di Indonesia bertambah 32000 bayi setiap tahunnya.
Sebuah data dari Global Burden of Disease Study 2017 menunjukkan sebanyak 80.928 bayi yang lahir dengan PJB setiap tahunnya di Indonesia.
Lantas bagaimana caranya untuk mengetahui apakah anak menderita penyakit jantung bawaan?
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI) dr Radityo Prakoso, Sp.JP(K), FIHA menyebut gejala penyakit jantung bawaan tergantung dari usia, misalnya pada bayi baru lahir yang terkait aktivitasnya menyusu.
"Kalau bayi baru lahir seputar aktivitas dalam menyusu seperti terputus-putus, berkeringat, sedikit-sedikit muntah. Kita harus curiga apakah ini bermasalah," kata dia dalam sebuah acara daring, Rabu (28/9/2022) dilansir dari Antara.
Pada balita prasekolah, dapat terlihat dari keterbatasannya beraktivitas. Radityo mencontohkan, orangtua dapat melihat apakah anak tak melakukan aktivitas seperti anak-anak usia sebayanya seperti berlarian. Jika menemukan hal ini, maka perlu curiga ada masalah pada anak.
Load more