Tingginya angka penyakit jantung bawaan kepada bayi membuat para orang tua harus semakin waspada dan berhati-hati terutama selama masa kehamilan.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Radityo Prakoso, Sp.JP(K), FIHA menyebut ada sekitar 80.000 bayi yang lahir setiap tahunnya, di mana seperempat di antaranya menderita penyakit jantung bawaan kritis.
Penyakit itu membuat mereka membutuhkan intervensi berbasis bedah dalam satu tahun pertama.
"Keterlambatan diagnosis menjadi masalah atau dapat berakibat fatal bila berhubungan dengan luaran yang buruk. PJB akan menyumbang sekitar 200.000-300.000 kematian," ungkap Radityo.
Alih-alih ketakutan berlebihan, bunda lebih baik mengetahui sejumlah faktor risiko bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan (PJB), berikut ini, salah satunya konsumsi antiobiotik oleh sang ibu saat dia mengandung.
"Antibiotik sangat-sangat tidak dianjurkan dikonsumsi pada wanita hamil pada masa pembentukan yaitu pada trimester pertama," ujar dia dalam konferensi Pers Peringatan Hari Jantung Sedunia "Deteksi Dini Sebagai Upaya Preventif Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Pada Anak" yang digelar daring, Rabu.
Selain antibiotik, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI) menyebut usia wanita saat hamil juga dapat menempatkan bayinya berisiko terkena PJB. Menurut Radityo, semakin tua usia wanita saat hamil maka semakin dia berisiko melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan.
Load more