"Selama berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood, dan membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks," kata Andi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olah Raga (PDSKO) dalam keterangan resmi, Jumat.
Hormon endorfin dapat mengurangi rasa
sakit dan memberikan energi positif, yang berujung pada hati lebih bahagia.
Pada dasarnya, olah raga rutin dan aktivitas fisik ada baiknya tidak ditinggalkan meski usia sudah lanjut. Andi mengatakan kurang bergerak atau jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah
kesehatan pada orang yang berusia lanjut, misalnya nyeri sendi dan otot, tekanan darah tinggi, pikun atau demensia, hingga diabetes.
Dia menjelaskan manfaat olah raga rutin untuk
lansia terhadap kesehatan tubuh, yakni memperkuat otot dan sendi, melancarkan peredaran darah, membantu mengendalikan penyakit komorbid yang sudah diderita, seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperlipidemia, hipertensi.
Manfaat lainnya adalah memperlambat keparahan sindrom geriatri, menjaga kesehatan dan fungsi otak sekaligus menurunkan risiko gangguan pada otak, seperti demensia, mengurangi stres dan risiko gangguan mental, seperti depresi serta membantu mencegah obesitas.
Mengenai durasi, olah raga pada lansia tetap disarankan 150 menit setiap pekan atau minimal setengah jam setiap hari.
Namun, tetap ada hal yang harus diperhatikan karena kondisi tubuh lansia sudah berbeda dibandingkan saat muda.
Menurut Andi, lansia sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk olah raga. Lakukan olah raga yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.
"Para lansia yang sudah lama tidak berolahraga sebaiknya memulai olah raga perlahan dengan latihan yang ringan dan konstan," katanya.
Pemanasan juga tak kalah penting. Andi menegaskan, selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga.
Meskipun sederhana, tetapi kedua hal ini dapat membantu menyiapkan tubuh untuk berolahraga dan beristirahat, serta mengurangi risiko terjadinya cedera ketika berolahraga.
"Lakukan olah raga ketika tubuh benar-benar bugar," imbuh dia.
Merasa cepat lelah adalah hal wajar, jadi para lansia diminta untuk tidak memaksakan diri. Lebih baik lakukan olahraga secara perlahan dengan kesadaran penuh akan kemampuan diri sendiri dan berhentilah ketika sudah merasa lelah.
Melatih keseimbangan juga penting, sebab latihan keseimbangan sangat berguna untuk mencegah jatuh yang dapat berujung pada cedera.
"Belajarlah teknik yang benar dalam melakukan olahraga agar tidak terjadi cedera olahraga," katanya. (ant/jeg)
Load more