Di media sosial, Gen Z sering menjadi bulan-bulanan oleh generasi tahun 90an. Mereka kerap mendapat stigma sebagai geneerasi lemah.
Gen Z dianggap tidak sekuat generasi-generasi terdahulu, mengingat zaman sekarang mereka hidup di tengah fasilitas teknologi yang memanjakan.
Aktivis HAM dan penggiat inklusi Dr. Bahrul Fuad, M.A., menyebut bahwa hal itu hanyalah stigma karena masalah seputar kesehatan mental sudah terjadi sejak lama, hanya saja kesadaran soal kesehatan mental di masa lalu belum seperti sekarang.
"Zaman saya, pendekatannya ke dukun, sekarang ke profesional. Kalau lihat data, orang dewasa yang dipasung di daerah pedesaan juga masih banyak. Artinya, kesehatan mental jadi persoalan sejak dulu," tutur Bahrul dilansir ANTARA.
Di sisi lain, Presiden Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Indonesia (INASP) Dr. Sandersan Onie menuturkan generasi muda memang lebih rentan terkena depresi.
Ini disebabkan tantangan yang dihadapi mereka jauh lebih berat dibandingkan generasi sebelumnya.
Load more