“Mortilitas sperma pun terganggu. Kanker kandung kemih juga bisa, ada faktor assending dari penis ke vesika (kandung kemih),” ujarnya.
Meski kanker serviks menjadi jenis kanker yang mematikan, namun resikonya dapat dicegah dengan personalisasi sejak dini yang didukung dengan inovasi-inovasi dalam skrining kanker serviks yang berkualitas.
Cukup disayangkan, masyarakat masih terhambat untuk melakukan deteksi dini risiko kanker serviks, seperti masyarakat yang berada di negara-negara tergolong ekonomi menengah ke bawah.
Prof Andrijono menyebutkan survey dari Litbangkes dan HOGI, bahwa wanita masih enggan melakukan skrining apabila tidak ada keluhan atau belum dirasa perlu. Selain hal tersebut, wanita Indonesia masih ada rasa malu untuk memeriksa lantaran adanya stigma di masyarakat.
“Tinggi kasusnya di Indonesia karena deteksi dini tidak berjalan dengan baik. Vaksinnya belum juga (merata). Mudah-mudahan 2023 bisa nasional, 10 tahun lagi mungkin kasusnya menurun,” tutupnya.
Berdasarkan survei global yang dilakukan oleh Roche Indonesia, Director Country manager Diagnostics, Roche Indonesia, Ahmed Hassan menyatakan bahwa sebanyak 60 persen masyarakat global menghadapi hambatan dalam melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala yang disebabkan dari berbagai alasan.
Alasan-alasan tersebut seperti kurangnya informasi, faktor biaya, hingga ketakutan terhadap hasil tes yang positif. Beberapa faktor tersebut dapat menjadi hambatan-hambatan dalam melakukan deteksi dini terhadap suatu penyakit.
Load more