Berdasarkan data Organisasi International Diabetes Federation (IDF), Indonesia berada di peringkat ketujuh di antara 10 negara dengan penderita diabetes terbanyak. Pada tahun 2019 jumlah penderita diabetes mencapai 10,7 juta orang.
Temuan tersebut diperkuat dengan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2013 dan tahun 2018 yang menunjukkan bahwa tren prevalensi penyakit diabetes melitus di Indonesia meningkat dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen.
Tingginya angka penderita diabetes beriringan dengan meningkatnya angka obesitas. Akibatnya, angka-angka katastropik (penyakit yang dapat dikategorikan parah dan membutuhkan perawatan baik rawat inap maupun pemulihan yang berkepanjangan) juga meningkat.
Menyadari hal tersebut pemerintah menetapkan diabetes melitus, jantung, kanker, stroke, dan penyakit ginjal sebagai lima di antara sembilan penyakit yang menjadi prioritas percepatan transformasi sistem kesehatan.
Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Kementerian Kesehatan dr. Yanti Herman, MH.Kes mengajak masyarakat untuk meningkatkan penerapan pola hidup sehat guna menekan kasus penyakit jantung dan diabetes melitus.
"Kalau kita lihat data kesehatan, dibandingkan dengan Riskesdas 2013 dan 2018, angka-angka remaja yang mulai merokok, remaja yang mengkonsumsi alkohol, populasi penduduk yang tidak melakukan olahraga atau gerak tubuh dan angka populasi yang tidak makan sayur dan buah itu meningkat," jelas Yanti dilansir dari ANTARA, Selasa (18/10/2022).
Guna menurunkan angka pengidap penyakit-penyakit tersebut, Yanti pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengatasi bagaimana caranya agar remaja tidak mendekati alkohol dan rokok. Artinya, masyarakat pun perlu lebih menerapkan perilaku hidup sehat.
Tak hanya itu, skrining terhadap penyakit juga penting untuk dilakukan. Dengan demikian, pasien pun dapat mengetahui lebih awal tentang penyakitnya agar dapat segera ditangani.
"Bukan berarti kita tidak menangani penyakit yang lain ya. Tapi yang high cost, high risk, dan high volume itu menjadi bidikan utama dalam percepatan perubahan dari sistem kesehatan kita. Jadi ya gimana caranya supaya remaja kita tidak mendekati rokok dan alkohol. Artinya perilaku hidup sehat adalah yang utama harus diusung," ungkap Yanti.
Kemudian, skrining terhadap penyakit juga harus dilakukan. "Jadi dalam transformasi layanan primer, memang kita agak mengubah konsep pelayanan yang biasa kita lakukan," katanya.
Load more