img:Pixabay
Berdasarkan data Organisasi International Diabetes Federation (IDF), Indonesia berada di peringkat ketujuh di antara 10 negara dengan penderita diabetes terbanyak.
Pada tahun 2019 jumlah penderita diabetes mencapai 10,7 juta orang. Temuan tersebut diperkuat dengan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2013 dan tahun 2018 yang menunjukkan bahwa tren prevalensi penyakit diabetes melitus di Indonesia meningkat dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen.
Tingginya angka penderita diabetes beriringan dengan meningkatnya angka obesitas. Akibatnya, angka-angka katastropik (penyakit yang dapat dikategorikan parah dan membutuhkan perawatan baik rawat inap maupun pemulihan yang berkepanjangan) juga meningkat.
Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Kementerian Kesehatan dr. Yanti Herman, MH.Kes mengajak masyarakat untuk meningkatkan penerapan pola hidup sehat guna menekan kasus penyakit jantung dan diabetes melitus.
Pola hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi alkohol, tidak berolahraga, dan tidak mengonsumsi buah serta sayur menjadi salah satu penyebab tingginya angka penderita jantung hingga diabetes melitus di Indonesia.
"Kalau kita lihat data kesehatan, dibandingkan dengan Riskesdas 2013 dan 2018, angka-angka remaja yang mulai merokok, remaja yang mengkonsumsi alkohol, populasi penduduk yang tidak melakukan olahraga atau gerak tubuh dan angka populasi yang tidak makan sayur dan buah itu meningkat," jelas Yanti dilansir dari Antara, Selasa (18/10/2022). (ant/Mzn)
Load more