Jakarta - Kanker payudara atau breast cancer dapat menyerang siapapun dan kapanpun. Penyakit ini tak hanya dapat menyerang perempuan, melainkan pria pun dapat menderita kanker payudara.
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Dokter Fala Dinda, seorang dokter aesthetic dalam acara talk show "Run for Breast Cancer Awareness' di Stadium Softball, Gelora Bung Karno, pada Minggu (23/10/2022).
Fala Dinda juga merupakan penyintas kanker payudara dan penggiat olahraga lari. Dia mengajak semua masyarakat untuk 'Sadari' (Periksa Payudara Sendiri).
Menurut dia, kematian akibat kanker bisa dikalahkan apabila setiap orang melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker.
"Sebagian besar kasus kan pasti karena ada benjolan, nah makanya kenali diri sendiri, jika memang ada benjolan langsung diperiksakan ke dokter. Itu yang paling utama kita harus 'Sadari' periksa payudara Sendiri," jelas dr. Farla saat diwawancarai di lokasi talkshow.
Menurutnya, penyakit kanker ini tak bisa dicegah. Namun dia memberikan tips kepada penyintas untuk tetap semangat menjaga kesehatan dengan berolahraga.
"Olahraga lari sangat membantu proses pengobatan karena membuat fisik menjadi lebih bugar dan kuat," ucap dr. Fala
Hal serupa juga diungkapkkan oleh Anne Meyane Zussane, seorang pelari rekreasional dari Bandung yang juga penyintas kanker payudara.
"Saat divonis breast cancer tahun 2016 lalu, saya mulai mencoba untuk melakukan olahraga lari secara rutin bersama dengan teman-teman penyintas breast cancer. Berlari bersama komunitas menjadi support system saya dalam berjuang menghadapi breast cancer yang saya alami," terangnya.
Acara yang digelar oleh Bali Pink Ribbon ini bertujuan untuk memperingati sekaligus menggemakan kampanye Breast Cancer Awareness yang jatuh pada bulan Oktober 2022.
Untuk diketahui, Bali Pink Ribbon foundation adalah Yayasan peduli breast cancer yang berlokasi di Bali, yang memiliki visi untuk membantu para wanita di komunitas local di Bali untuk berjuang melawan breast cancer dan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dari para penyintas kanker tersebut.
Bali Pink Ribbon menggandeng 99 Virtual Race untuk mengajak masyarakat berlari secara virtual sejauh 5 kilometer atau bersepeda sejauh 25 kilometer. Selain itu juga bekerja sama dengan Cerita Lari untuk melaksanakan lari secara offline.
Faiz Kasmy, managing director Cerita Lari mengungkapkan, antusias pelari Jakarta untuk bisa mengikuti kegiatan ini sangat tinggi.
"Kuota pendaftar 250 pelari sudah langsung terisi penuh hanya dalam waktu 1 hari saat pendaftaran komunitas dibuka," tuturnya di lokasi.
Pantauan tvonenews.com di lokasi, acara yang digelar untuk mengkampanyekan kesadaran kanker payudara ini bertemakan warna pink. Ratusan orang mengenakan pakaian, topi dan sepatu berwarna pink.
Menurut Faiz, warna pink sebagai warna resmi yang digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan breast cancer.
"Sebanyak 250 runners dari 25 komunitas lari di Jakarta berlari sejauh 5 kilometer, mulai dari GBK Softball Stadium sampai dengan sepanjang Jalan Sudirman," katanya. (rpi/ito)
Load more