TvOnenews.com, Kesehatan - Penyakit diabetes menjadi sebuah penyakit kronis atau yang berlangsung dalam jangka panjang. Penyakit ini ditandai dengan munculnya peningkatan kadar gula darah (glukosa) hingga di atas batas normal.
Diabetes dapat disebabkan dengan adanya gangguan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh tidak mampu untuk menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa akan menumpuk dalam darah.
Ilustrasi Diabetes. (Ist)
Penyakit ini sering disepelekan, namun apabila tidak segera ditangani secara serius maka akan menyebabkan berbagai penyakit komplikasi yang dapat mengancam kesehatan.
Spesialis Penyakit Dalam, Dr. dr. Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD menjelaskan diabetes tidak membuat gejala apapun. Namun bila telah mengalami komplikasi dapat menyerang ke berbagai organ tubuh.
“Memang diabetes tidak bikin gejala apa-apa diabetesnya saja. Tetapi komplikasinya yang bikin gejala, komplikasinya ini bisa ke semua organ jantung, mata, kulit, ginjal, kaki, saraf semua kena,” ungkap dokter Wismandari dalam program acara Hidup Sehat tvOne.
Kemudian, diabetes juga dapat menimbulkan luka yang sulit diobati bila penyakit tersebut diabaikan. Hal ini disebabkan adanya komplikasi pada pembuluh darah.
“Lukanya bukan karena gulanya tinggi terus dia timbul luka, tapi misalnya kesandung ada luka susah sembuh. Karena komplikasi pada diabetes di pembuluh darah, kualitas pembuluh darah jadi nggak bagus, aliran kemana-mana nggak bagus, kalau lukanya di ujung bawah sana dari jantung ke sana kan jauh, darah diedarkan dari jantung kalau ke situ gak sampai lukanya tidak sembuh-sembuh. Supaya sembuh, darah ke situ harus bagus,” jelasnya.
Selain bagian organ yang telah disebutkan, diabetes juga diketahui dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi yang terjadi pada seorang pengidap diabetes dapat disebabkan adanya perubahan tubuh akibat gangguan saraf dan pembuluh darah.
Fungsi alami pembuluh darah menjadi rusak karena tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang menyebabkan seseorang tidak dapat ereksi dengan maksimal.
“Disfungsi itu karena gangguan di pembuluh darahnya, alirannya nggak bagus tetapi sarafnya juga terganggu dua itu yang menyebabkan jadi kejantanan turun,” ujar dokter Wisma.
Ilustrasi pria disfungsi ereksi. (Ist)
Perlu diketahui bahwa organ penis bukanlah otot, tidak dapat digerakkan secara sengaja saat mengalami ereksi. Ereksi dapat terjadi karena adanya perubahan aliran darah pada penis.
Apabila terangsang, aliran darah yang masuk akan lebih besar daripada yang keluar sebab saraf akan membuat pembuluh darah pada penis menjadi lebar, sehingga organ tersebut mengeras.
Untuk menghindari hal tersebut, dokter Wismandari juga menyarankan agar diabetes dapat dicegah maka lakukan dengan cara menjaga pola hidup, dan rutin berolahraga.
Olahraga yang disarankan oleh dokter Wisma yakni dengan durasi minimal 150 menit setiap minggu.
“Minimal 3 kali per minggu setengah jam. Kalau bisa 150 menit per minggu, memperlancar aliran darah, mengontrol berat badan,” katanya.
Selain atur pola hidup, masyarakat dapat mengenali faktor-faktor risiko diabetes. Salah satunya yakni faktor usia diatas 45 tahun, obesitas, kolesterol, melahirkan anak dengan berat 4kg, hingga riwayat keluarga diabetes.
“Nah penting untuk melakukan pengecekan walau tidak ada gejala cek satu tahun sekali,” pungkasnya.
Agar dapat mengetahui kadar glukosa dalam tubuh, Anda dapat kunjungi laboratorium. Namun alangkah lebih baiknya, Anda melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan yang pas dengan tubuh Anda. (Kmr)
Load more