Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 menggelar talkshow secara daring di Media Center Graha BNPB, Jakarta, pada Kamis (01/12/2022). Talkshow tersebut membahas tentang sedikitnya cakupan vaksinasi Covid-19 pada kelompok usia lanjut.
Talkshow yang bertajuk ‘Perketat Prokes Perkuat Booster Pada Lansia’ ini dihadiri oleh Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta Dr. dr. Kuntjoro Harimurti, Sp.PD., K-Ger., M.Sc., selaku Ketua Divisi Geriatri KSM/Departemen Klinik Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo.
Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro menjelaskan faktor yang menjadikan sedikitnya cakupan vaksinasi Covid-19 pada kelompok usia lanjut adalah adanya komorbid.
“Saya kira faktor-faktornya banyak, kalau untuk yang primernya dibandingkan dengan populasi secara umum salah satu yang perlu kita ketahui sekarang ini adalah faktor komorbid,” jelas Sri saat menghadiri Talkshow satgas Penanganan Covid-19 di Jakarta, pada Kamis (01/12/2022).
“Bukan bawaan ya kalau bawaan itu penyakit yang ada di bawa waktu lahir, sedangkan ini bukan ini lebih kearah komorbid jadi dia mempunyai penyakit lain yang memperberat begitu,” tambah Sri.
Sri mengatakan, untuk para keluarga lansia yang memiliki komorbid, harus bisa mengontrol dan mengawasi dengan rutin. Hal tersebut dilakukan agar memenuhi syarat melakukan vaksinasi Covid-19.
“Yang mempunyai komorbid harus betul-betul terkontrol dengan baik, artinya misalnya dia punya diabetes harus terkontrol minum obat gula darahnya, juga rutin kontrol kepada dokter atau ke Puskesmas. Demikian juga hipertensi dan lain-lainnya. Kalau dia terkontrol dengan baik itu saya kira sudah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan vaksinasi covid,” lanjutnya.
Load more