Kesehatan, tvOnenews.com - Maraknya fenomena kecanduan game di kalangan remaja Indonesia hari ini membuat para orang tua resah. Tak sedikit dari orang tua yang mengeluhkan anaknya sulit mengendalikan diri untuk selalu bermain game.
Mereka seolah melupakan aktivitas lain selain bermain game; lupa makan, lupa mandi, lupa tidur, lupa beribadah, bahkan mengalami perubahan psikis dan fisik.
Maka dari itu penting bagi para orang tua untuk mengetahui apakah anak sudah masuk dalam tahap kecanduan game, serta bagaimana cara mengatasinya.
“Pada pertengahan tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia PBB atau World Health Organizations (WHO) resmi menetapkan game disorder atau kecanduan game sebagai penyakit gangguan mental,” ungkap Tim Layanan Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya, Ajeng Dianing Kartika, S.S, M.Hum dalam kegiatan upgrading bagi guru BK SMP di Mojokerto.
WHO merilisnya dalam International Statistical Classification of Diseases (ICD), yang berisi daftar penyakit lengkap dengan gejala dan penyebabnya. ICD ini digunakan oleh seluruh praktisi kesehatan di dunia sebagai standar internasional pelaporan penyakit.
Dalam hal ini kecanduan game masuk dalam kategori disorders due to addictive behavior atau gangguan yang disebabkan oleh kebiasaan atau kecanduan.
“Seorang dikatakan mengalami kecanduan game ketika ia lebih memprioritaskan bermain game daripada melakukan aktivitas positif lainnya yang dibutuhkan oleh tubuhnya,” kata Ajeng.
Berikut tanda seorang telah masuk dalam kategori kecanduan game, baik itu game offline maupun online:
1. Tidak dapat mengontrol keinginan untuk bermain game
2. Lebih mengutamakan bermain game dibandingkan kegiatan lain
3. Terus bermain game meski mengetahui akibat negatif yang akan didapatkan
Bermain Game dalam Durasi Lama Bukan Candu
Namun menurut dosen jurusan BK Universitas Negeri Surabaya Arie Khusumadewi, S.Pd, M.Pd seseorang yang bermain game dalam waktu yang lama belum tentu dapat langsung dikategorikan megalami kecanduan.
“Tolak ukur adiksi dapat dicermati dari adanya perubahan fisik dan psikis. Apakah kalau tidak bermain game secara psikis mempengaruhi dapat kondisi mood,” ujar Arie.
“Bisa juga bermain game sampai tak kenal waktu, lupa makan dan tidur hingga akhirnya menimbulkan perubahan fisik. Itu yang baru dapat dikatakan adiksi atau kecanduan,” imbuh Arie yang juga Sekretaris Pusat Unit BK Universitas Negeri Surabaya.
Lebih lanjut, fenomena adiksi atau kecanduan game harus bisa dideteksi sejak dini. Apalagi untuk kalangan siswa ini akan mempengaruhi capaian pembelajaran dan konsentrasi mereka di kelas.
“Para guru BK harus dibekali pengetahuan konseling adiksi dan cara menghadapi siswa dengan kasus adiksi,” kata Ajeng.
Anak zaman sekarang, lanjutnya, memang tidak dapat dilepaskan dari internet dan game. Maka untuk mengatasi anak dari kecanduan game, orang tua atau guru dapat melakukan sedikitnya 3 tips berikut:
1. Mengajak anak untuk beraktivitas yang tidak melibatkan internet atau gadget (gawai)
2. Mengatur jadwal penggunaan gadget yang disepakati antara anak, orang tua, dan guru
3. Memasang aplikasi pembatasan sosial media atau game pada gadget
Load more