"Kami memiliki McDonald’s, Burger King, dan kami makan banyak cokelat serta roti. Sayangnya tidak jauh berbeda dari banyak negara Barat lain,” ujar Dr. Claudia Suetomo.
Selain itu, penulis penelitan lainnya Natalia Goncalves dari departemen patologi Fakultas Kedokteran University of Sao Paulo menuturkan, orang yang mengonsumsi lebih dari 20 persen kalori harian makanan mengalami penurunan kognisi global 28 persen dan 25 persen penurunan fungsi eksekutif lebih cepat.
Sudah diketahui bahwa makanan olahan meningkatkan risiko obesitas, masalah jantung dan sirkulasi, diabetes, kanker, dan umur yang lebih pendek.
Untuk menghindari risiko kesehatan, para ahli menganjurkan menyeimbangi mengonsumsi makanan olahan dengan makan bernutrisi tinggi antara lain biji-bijian, buah, dan sayuran.
Menurut Suetomo, salah satu cara memastikan diet berkualitas adalah menyiapkan makanan dari awal alias masak sendiri. Makanan yang dimasak sendiri bisa melindungi jantung dan menjaga otak dari demensia atau penyakit Alzheimer dibandingkan makanan olahan instan. (aag)
Load more