tvOnenews, Kesehatan - Kolesterol adalah lemak yang diproduksi di dalam hati. Kolesterol memang dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi hormon dan melancarkan pencernaan. Adapun begini dampak kolesterol tinggi pada saraf dan cara ampuh menghindarinya, dijamin ampuh.
Tapi, kadar kolesterol yang terlalu tinggi malah berisiko menimbulkan penyakit serius seperti stroke dan jantung. Kolesterol didapat dari makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.
Jangan sepelekan, berikut ini dampak kolesterol tinggi pada saraf dan cara ampuh mencegahnya, dijamin ampuh, Simak selengkapnya dibawah ini:
Ilustrasi dampak kolesterol tinggi. (iStockphoto)
Kolesterol baik (HDL-High Density Lipoprotein) berfungsi untuk mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah akibat lemak. Sedangkan,
Kolesterol jahat (LDL-Low Density Lipoprotein) merupakan salah satu penyebab utama pembentukan penyempitan pembuluh darah.
Jenis kolesterol yang ketiga yaitu kolesterol trigliserida dan yang keempat yaitu sering disebut total kolesterol.
Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk serangan jantung, stroke, hingga berpotensi merusak sistem saraf tubuh. Hal ini lantaran tingginya kolesterol di dalam darah berhubungan dengan gangguan saraf tepi. Mengapa demikian? Lalu bagaimana cara mengobati kolesterol tinggi?
Simak penjelasan dr. Zicky Yombana, Sp.S (Dokter Spesialis Saraf) dalam program Solusi Penyakit yang dikutip dari tayangan VCDC Health.
dr. Ziky Yombana, Sp.S menjelaskan soal penyebab kolesterol jahat, Ia terlebih dahulu menjelaskan asal kolesterol. Bahwa mayoritas kolesterol dibentuk dalam tubuh, dari metabolisme liver (dari hati). Dan sisanya sebagian kecil berasal dari makanan.
Jadi tidak semata-mata semuanya dari makanan, karena masih banyak orang-orang ternyata makanannya cukup bagus dan bersih terjaga tapi kadar kolesterolnya tinggi.
Jadi yang harus diperhatikan adalah kadar kolesterol yang dibentuk di dalam tubuh atau kadar kolesterol yang didapatkan dari makanan.
Kolesterol pada prinsipnya tidak memiliki gejala sampai memberikan komplikasi, kalau selama ini anda beranggapan bahwa sakit tengkuk diakibatkan karena kolesterol, dr. Ziky Yombana, Sp.S mengatakan bahwa itu adalah kesalahan dan tidak hubungannya sama sekali.
Karena kolesterol itu paling sering menyebabkan gangguan pembuluh darah, serangan jantung, stroke dan gangguan empedu.
Ilustrasi kolesterol. (istockphoto)
Kolesterol bisa berakibat buruk pada saraf misalnya terjadi serangan stroke, jadi dapat dikatakan bahwa kolesterol yang tinggi di dalam darah disertai kerusakan dinding pembuluh darah, akan menyebakan kolesterol itu akan menumpuk di dinding pembuluh darah.
Dimana penumpukan kolesterol ini lambat laun akan bertambah dan bertambah sehingga pembuluh darah yang sebelumnya memiliki diameter cukup lebar. Itu akan tertutup timbunan kolesterol.
Sehingga timbunan kolesterol ini otomatis menyebabkan aliran darah berkurang. Aliran darah yang berkurang terutama ke otak, dapat menyebabkan kematian sel otak yang disebut namanya Stroke Iskemik atau stroke sumbatan.
Selain itu, sumbatan akibat kolesterol tersebut (tumpukan plak). Tumpukan plak bisa lepas, kalau dia lepas dan akan menyumbat lagi, sehingga menyebabkan stroke yang lebih luas lagi.
Lebih lanjut, dr. Ziky Yombana, Sp.S menerangkan soal cara menghindari kerusakan saraf bagi penderita kolesterol tinggi.
Menurutnya, untuk penderita kolesterol tinggi yang paling penting, bukan bagaimana kita menghindari penyakitnya. Tetapi bagaimana kita mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh kita.
Karena kalau kadar kolesterol dalam tubuh kita relatif aman, Maka yang namanya penyakit-penyakit komplikasi itu tidak akan terjadi.
Cara yang dapat juga dilakukan agar kolesterol bisa terkontrol dan komplikasi tidak terjadi, diantaranya:
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang
- Usahakan aktivitas fisik seperti olahraga yang cukup.
- Menghindari minuman beralkohol
- Hindari konsumsi karbohidrat berlebih
- Berhenti merokok jika anda perokok aktif.
Apabila anda sudah memiliki kadar kolesterol yang diatas normal, Maka lebih baik konsultasi dan ikuti petunjuk dari Dokternya.
Dokter tidak hanya akan memberikan obat anti kolesterol, tapi juga modifikasi gaya hidup. Baik dengan pola makan dan pola hidup.
Catatan lainnya ada obat kolesterol itu jangan langsung dihentikan konsumsi secara sesegera mungkin, tetapi lebih baik jika anda kembali konsultasi dengan dokternya, biar dokter yang memberikan bisa menghentikan obat tersebut. (ind)
Load more