tvOnenews.com - Secara sederhana, penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu atau apendiks, yaitu organ berbentuk kantong yang tersambung ke usus besar.
Kondisi penyakit atau peradangan yang dikenal sebagai apendisitis tersebut umumnya ditandai dengan nyeri di perut bagian kanan bawah.
Penyebab utama penyakit ini sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga dapat menyebabkan seseorang mengalami radang usus buntu, sebagaimana yang dikutip dari laman AlaDokter:
Selain sejumlah faktor tersebut, ada mitos yang menyatakan bahwa makanan tertentu, seperti biji cabai dapat menyebabkan usus buntu. Akan tetapi, kebenaran tentang hal tersebut belum terbukti.
Ada pula mitos yang mengatakan bahwa terlalu banyak mengonsumsi mi instan dapat menyebabkan penyakit usus buntu.
Sebagaimana diketahui, me instan memang sulit terlepas dalam kehidupan kita. Rasanya yang enak, murah, mudah disajikan menjadikan mie instan diminati orang orang.
Beberapa waktu silam, pernah beredar video viral yang menyatakan radang usus disebabkan oleh mie instan. Lalu, apakah benar mie instan bisa menyebabkan usus buntu atau radang usus?
Terkait hal tersebut, banyak ahli dan dokter yang telah membantah hal tersebut. Sebagaimana dilansir dari laman VIVA.ci.id, bahkan pihak Society of American Gastrointestinal and Endoscopic Surgeons menyatakan bahwa, meski dalam video yang beredar terlihat seperti mie instan, sebenarnya itu adalah cacing parasit berjenis ascaris yang memang bisa berkembang biak di dalam usus.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut infeksi cacing ini sering kali terjadi akibat kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman yang belum matang sehingga bisa saja memiliki telur cacing tersebut.
Dilansir dari laman VIVA.co.id, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyatakan bahwa tak mungkin mie instan menyebabkan usus buntu.
Meski mengonsumsi mi instan setiap hari, mie instan tidak ada kaitannya dengan usus buntu atau radang usus.
Meskipun demikian, tentu mengonsumsi mie instan setiap hari secara berlebihan juga tentunya tidak baik.
Dikutip dari The Straits Times, Profesor dari Harvard dan ahli diet Mount Elizabeth Hospital, Seow Vi Vien menjelaskan batas makan mi instan dalam seminggu adalah satu sampai dua kali.
Sebab, meski mi instan memiliki banyak kalori, namun kandungan di dalamnya tidak memiliki banyak nutrisi.
Jika kamu termasuk yang sering mengonsumsi mi instan, sebaiknya diselingi atau dibarengi dengan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan agar tidak kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
Perlu diketahui bahwa mi instan mengandung banyak lemak, lemak jenuh, dan natrium. Sementara protein, vitamin, dan mineralnya sedikit.
Dalam sebungkus mi instan lengkap dengan satu paket bumbu mengandung sampai 1.700 miligram natrium. Jumlah tersebut 85 persen lebih banyak dari rekomendasi jumlah asupan natrium harian.
Konsumsi garam atau natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke.
Sehingga, akibat terlalu sering makan mi instan juga meningkatkan risiko penyakit metabolisme, diabetes, dan stroke, namun tidak dengan usus buntu. (viva/Mzn)
Load more