tvOnenews.com - Apendisitis atau usus buntu (radang usus buntu) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada usus yang buntu (appendix).
Hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan timbulnya infeksi yang membahayakan (peritonitis), namun infeksi bisa saja tertutup dan membentuk abses.
Perawatan untuk radang usus buntu sendiri sangat bervariasi. Pada kasus langka, radang usus buntu bisa membaik tanpa operasi. Perawatan hanya bisa melibatkan antibiotik dan diet cairan.
Akan tetapi, selain dengan melakukan pengobatan dokter gejala usus buntu juga bisa saja diatasi dengan menggunakan obat herbal dari bahan-bahan alami seperti bahan dapur yang sering digunakan sehari-hari yaitu Bawang Putih.
Bawang putih memang mempunyai bau yang menyengat dan membuat sebagian orang tidak menyukainya. Namun, sudah sejak lama bawang putih digunakan sebagai obat herbal, salah satunya untuk mengobati usus buntu.
Melansie dari laman VIVA.co.id, menurut penelitian dari Avicenna Journal of Phytomedicine, kandungan allicin yang terdapat dalam bawang putih terbukti efektif untuk melawan 2 jenis bakteri (Salmonella dan E. coli) yang sering menginfeksi saluran pencernaan, termasuk usus buntu.
Selain itu, studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Immunology Research juga mengemukakan bahwa berbagai zat aktif yang ada di dalam bawang putih bisa membantu merangsang jenis sel tertentu dalam sistem imun untuk meningkatkan kerjanya.
Terkait penyebab usus buntu, sebagian besar masyarakat mempercayai bahwa mengonsumsi cabai dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Sebagaimana diketahui, mengonsumsi makanan pedas sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Meski mengonsumsi cabai sampai berlebihan juga dapat berdampak buruk, seperti menyebabkan sakit perut bahkan diare.
Tidak hanya itu saja, sering mengonsumsi cabai juga disebut-sebut bisa menyebabkan usus buntu. Ada anggapan, biji cabai dapat menumpuk di usus buntu dan menimbulkan infeksi atau radang di organ tersebut.
Lalu, benarkah biji cabai dapat menyebabkan usus buntu? Simak penjelasan berikut!
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Saluran Pencernaan, Prof dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH memberikan penjelasan terkait penyakit usus buntu.
Penyakit tersebut adalah kondisi peradangan yang terjadi di daerah apendik, bagian usus besar di dekat usus halus.
"Itu suatu lokasi yang mudah terjadi peradangan, ketika terjadi peradangan biasanya bakteri itu pasien akan merasa nyeri perut kanan bawah dan bisa meriang kalau periksa sel darah putih meningkat” katanya dalam acara Hidup Sehat tvOne.
“ini tidak berhubungan dengan cabai dan nyangkut di situ," sambungnya.
Lebih lanjut, dr Ari menjelaskan, usus buntu terjadi karena adanya proses peradangan. Peradangan ini bisa terjadi karena daya tahan tubuh seseorang saat itu sedang menurun sehingga terjadi peradangan.
"Atau mungkin makannya terkontaminasi," ucap Ari. (viva/Mzn)
Load more