tvOnenews.com - Secara sederhana, penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu atau apendiks, yaitu organ berbentuk kantong yang tersambung ke usus besar.
Kondisi penyakit atau peradangan yang dikenal sebagai apendisitis tersebut umumnya ditandai dengan nyeri di perut bagian kanan bawah.
Penyebab masalah usus buntu ini umumnya karena ada sumbatan, baik kotoran, benda asing, maupun tumor. Namun, ada juga anggapan yang mengatakan bahwa terlalu lama menahan BAB bisa menyebabkan usus buntu.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa menahan buang air besar (BAB) terlalu lama bisa menyebabkan sembelit. Tapi, benarkah menahan BAB terlalu lama bisa menyebabkan usus buntu?
Menurut dokter spesialis anak, konsultan gastroenterologi hepatologi RS Pondok Indah, dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp. A (K) hal itu memang mungkin saja terjadi.
Ini karena dengan menahan buang air besar, tubuh pun secara tidak langsung menumpuk bakteri. Hal itu, lanjut Frieda, bisa mempengaruhi usus halus.
“Saat bakteri naik ke usus halus, dia bisa menginfeksi usus juga. Pada akhirnya juga dapat menyebabkan usus buntu,” katanya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Dikutip dari VIVA.co.id (8/1/2022).
Meski demikian, tidak semua kasus menahan BAB terlalu lama menjadi penyebab utama usus buntu. Ada beberapa faktor lainnya yang juga memperbesar resiko terjadinya usus buntu, seperti masalah higienitas.
“Jadi menahan BAB bukan faktor utama, ada juga yang ikut berperan sampai jadi usus buntu,” ujar dia.
Selain itu, ada juga anggapan di masyarakat bahwa mengonsumsi cabai dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan usus buntu. Dimana biji cabai dapat menumpuk di usus buntu dan menimbulkan infeksi atau radang di organ tersebut.
Lalu, benarkah biji cabai dapat menyebabkan usus buntu? Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Saluran Pencernaan, Prof dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH memberikan penjelasan terkait penyakit usus buntu.
Penyakit tersebut adalah kondisi peradangan yang terjadi di daerah apendik, bagian usus besar di dekat usus halus.
"Itu suatu lokasi yang mudah terjadi peradangan, ketika terjadi peradangan biasanya bakteri itu pasien akan merasa nyeri perut kanan bawah dan bisa meriang kalau periksa sel darah putih meningkat. Ini tidak berhubungan dengan cabai dan nyangkut di situ," katanya dalam acara Hidup Sehat tvOne.
Lebih lanjut, dr Ari menjelaskan, usus buntu terjadi karena adanya proses peradangan. Peradangan ini bisa terjadi karena daya tahan tubuh seseorang saat itu sedang menurun sehingga terjadi peradangan.
"Atau mungkin makannya terkontaminasi," ucap Ari. (viva/Mzn)
Load more