tvOnenews.com - Tidak hanya digunakan sebagai bumbu dapur, bawang putih ternyata memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Di antaranya adalah dapat membantu menurunkan kolesterol.
Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa senyawa yang terkandung dalam bawang putih, mampu mencegah banyak penyakit di dalam tubuh. Mulai dari membantu menurunkan tekanan darah atau hipertensi hingga turunkan kolesterol tinggi.
Dirangkum dari laman VIVA.co.id, sebagaimana melansir Everyday Health berikut beberapa alasan mengapa kamu perlu menambahkan bawang putih ke dalam masakan.
Freepik/rawpixel
Sebuah meta analisis dan tinjauan studi yang diterbitkan pada Mei 2018 di Medicine menyimpulkan, mengonsumsi suplemen bawang putih efektif menurunkan kolesterol total dan kadar kolesterol LDL (jahat) yang tinggi. Di mana keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Meskipun belum ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa bawang putih mampu mencegah atau mengobati flu biasa, namun bawang putih berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh dalam beberapa cara.
Allicin, salah satu bahan kimia dalam bawang putih, memiliki sifat antibakteri. Selain itu, para ilmuwan juga percaya bahwa bawang putih memiliki sifat antivirus yang bekerja dalam dua cara.
Yakni, menghalangi masuknya virus ke dalam sel dan dengan memperkuat respons imun sehingga dapat secara efektif melawan penyerang potensial. Hal-hal itulah yang dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh.
Dalam 12 percobaan yang diikuti oleh 550 individu dengan hipertensi, mereka mengonsumsi suplemen bawang putih selama 3 bulan.
Hasilnya, mereka berhasil menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 8 poin dan tekanan darah diastolik sebesar 5,5 poin, yang dinilai setara dengan obat tekanan darah.
Para ilmuwan percaya bahwa peradangan kronis adalah biang kerok di balik beberapa penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker dan radang sendi. Demikian menurut Harvard Health Publishing. Di sisi lain, bawang putih mampu menghambat aktivitas protein inflamasi tertentu.
Satu lagi manfaat bawang putih untuk kesehatan jantung. Senyawa dalam bawang putih telah terbukti mampu mengurangi kekentalan trombosit dan memiliki sifat anti pembekuan darah.
Freepik/ropisme
Kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh tubuh yang juga berasal dari makanan hewani.
Kolesterol sendiri berfungsi membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.
Charley horse atau kram kaki kemungkinan besar jadi gejala pertama dari kolesterol tinggi yang menyumbat pembuluh darah. Sayangnya, banyak yang mengabaikan bagaimana sensasi kram pada kaki tersebut lantaran dianggap sebagai hal biasa.
Lantas, bagaimana cara membedakannya? Mengalami sensasi tertentu setelah berjalan lama bisa menjadi tanda peringatan bahwa kolesterol mengambil alih pembuluh darah.
Sangat penting untuk mengobati kolesterol tinggi sebelum berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
Meski zat lemak itu seringkali enggan menunjukkan gejala, beberapa tanda peringatan bisa muncul begitu kolesterol menumpuk di arteri tubuh. Salah satu tanda dari proses ini dapat menyerang kaki.
Meninggalkan kadar kolesterol tinggi yang diam-diam menumpuk di arteri meningkatkan akumulasi plak di area ini. Selain kolesterol, plak adalah campuran zat lemak, produk limbah seluler, kalsium, dan fibrin.
Begitu pembuluh darah mengandung terlalu banyak campuran berbahaya ini, mereka menjadi tebal dan kaku. Ini berarti bukan kabar baik untuk aliran darah, dengan kaki seperti merasa terpukul, yang dapat memicu gejala pertama tersebut.
Kurangnya darah yang mengalir ke kaki kadang-kadang dapat menyebabkan kondisi umum yang dikenal sebagai penyakit arteri perifer, atau peripheral arterial disease (PAD), menurut Klinik Cleveland. Gejala pertama yang dipicu oleh PAD bisa berupa sensasi tidak nyaman yang dikenal sebagai “Charley horse”.
Kuda charley, atau kram otot, menggambarkan kejang yang dapat terjadi pada otot mana pun di tubuh, tetapi sering terjadi pada kaki. Saat otot mengalami kejang, otot tersebut berkontraksi tanpa kendali Anda dan tidak rileks.
Klinik Cleveland menjelaskan bahwa otot Anda mungkin terasa lelah. Namun, bila gejala itu diiringi tanda lainnya yang berisiko sebagai kolesterol tinggi, sebaiknya segera Anda waspadai.
Tanda lain dari penumpukan kolesterol di arteri adalah nyeri kaki muncul setelah berjalan atau berolahraga.
“Semakin banyak usaha atau aktivitas, semakin buruk rasa sakitnya. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin juga merasa mati rasa karena saraf di dekatnya juga tidak memiliki aliran darah yang cukup," tulis laman Express.
Lebih buruk lagi, tanda berbahaya ini bisa cukup parah untuk menghentikan Anda berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari yang biasa, seperti bermain golf atau mengejar cucu.
Selain nyeri pada kaki, PAD pada akhirnya dapat menimbulkan gejala lain, antara lain:
(viva/Mzn)
Load more