Jakarta - Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang cukup terkenal di berbagai kalangan. Jenis kanker inilah yang akhirnya merenggut nyawa pedangdut terkenal Julia Perez.
Selain Julia Perez, artis Indonesia lainnya yang juga pernah menderita kanker serviks adalah Titiek Puspa, Cinta Penelope, dan Nita Tilani.
Dilansir dari alodokter, kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel leher rahim.
Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala saat sudah memasuki stadium lanjut sehingga jarang diketahui.
Oleh sebab itu, penting bagi setiap perempuan untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin, sebelum akhirnya menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke organ vagina. Berfungsi untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual.
Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar. Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling sering diidap kaum wanita.
Berdasarkan penelitian tahun 2020, ada lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan 342.000 kematian di seluruh dunia.
Sementara di Indonesia sendiri, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada tahun 2020.
Tercatat ada lebih dari 36.000 kasus dan 21.000 kematian akibat kanker serviks di Indonesia.
Kanker serviks terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Karsinoma sel skuamosa (KSS)
Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS pertama kali muncul di sel skuamosa serviks, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
Adenokarsinoma
Selain itu ada Adenokarsinoma, jenis kanker serviks yang bermula di sel kelenjar pada saluran leher rahim.
Meski jarang terjadi, kedua jenis kanker serviks ini dapat terjadi secara bersamaan.
Kanker juga bisa terjadi pada sel leher rahim selain sel skuamosa atau sel kelenjar, namun sangat jarang terjadi.
Sebenarnya tidak diketahui secara pasti penyebab kanker secara umum. Namun kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang baik mengalami perubahan atau mutasi.
Mutasi ini lalu menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker yang membahayakan jika dibiarkan.
Belum diketahui apa yang menyebabkan perubahan pada gen tersebut. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi HPV.
Angka harapan hidup pada penderita kanker serviks tergantung stadium yang dialami penderitanya.
Angka ini merupakan gambaran persentase penderita yang masih hidup 5 tahun setelah didiagnosis menderita kanker serviks.
Sebagai contoh, angka harapan hidup 80% berarti 80 dari 100 penderita bertahan hidup hingga 5 tahun atau lebih setelah terdiagnosis kanker serviks.
Berikut adalah angka harapan hidup pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium yang dialami:
1. Stadium 1: 80–93%
2. Stadium 2: 58–63%
3. Stadium 3: 32–35%
4. Stadium 4: ≤16%
Pengobatan kanker serviks tergantung pada stadium kanker yang dialami pasien serta kondisi kesehatannya.
Tindakan yang dilakukan dokter meliputi kemoterapi, radioterapi, bedah, atau bisa kombinasi dari ketiganya.
Peluang penderita kanker serviks untuk sembuh akan lebih besar jika kondisi ini terdeteksi sejak dini.
Oleh sebab itu, setiap wanita disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks sejak dini secara berkala pada usia 21 tahun atau sejak menikah.
Pencegahan infeksi HPV yang dapat memicu kanker ini juga dapat dilakukan dengan vaksin sejak usia 10 tahun. (muu/Lsn)
Load more