Jakarta - Penderita campak sebaiknya dirawat di ruang khusus atau melakukan isolasi agar tak menularkan maupun tertular virus lainnya, demikian penjelasan Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) sekaligus spesialis anak dan konsultan penyakit infeksi dan tropis anak Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), M.TropPaed.
Tak hanya di rumah, jika dirawat di rumah sakit, seorang yang terkena campak sebaiknya juga dirawat di ruang tersendiri. Selain itu, petugas kesehatan pun juga harus menggunakan pakaian pelindung untuk melindungi diri.
"Kalau pun dirawat di rumah sakit, harus dirawat di ruang khusus. Di ruang isolasi. Supaya tidak menularkan pada anak lain, juga terhadap petugas kesehatannya. Petugasnya juga harus sudah vaksin dan menggunakan alat pelindung diri," jelas Hinky.
Namun, seorang yang sedang menderita campak tak hanya berpotensi menularkan saja. Hinky mengatakan, mereka yang sedang terinfeksi campak juga bisa terkena virus lain. Sebab, daya tahan tubuh seorang yang mengalami campak sedang rendah.
"Bukan hanya menularkan, dia juga berisiko terkena penyakit yang lain. Karena kan dia lagi dalam posisi daya tahan tubuhnya rendah," kata Hinky.
Hinky juga memaparkan bahwa seorang yang sedang mengalami campak tetap boleh mandi. Jadi, mandi dapat menyebabkan ruam campak menyebar hanyalah mitos.
Load more