Dengan momen panen raya jeruk pamelo ini, Rusydi berharap dapat membawa manfaat ekonomi yang lebih besar bagi para petani jeruk pamelo di Pati.
“Kalau di Desa Bageng ini umumnya warga punya tanaman jeruk pamelo tapi dipekarangan rumah. Kalau di kebun ada tapi sedikit hanya puluhan orang, kalau yang dipekarangan hampir semua punya. Harapan kami ini bisa meningkatkan kesejahteraan warga,” ujarnya.
Jeruk pamelo khas Pati menjadi semakin terkenal di Indonesia karena keunikan rasa dan aromanya yang khas. Di samping itu, jeruk ini juga dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Salah satu penikmat jeruk pamelo, Umar, tertarik mendatangi sentra jeruk pamelo Pati yang berada di Desa Bageng tersebut karena penasaran dengan rasanya. Setelah mencicipi langsung dari petaninya, ternyata rasa manis jeruk pamelo sangat khas dan menyegarkan.
“Saya kesini mau berburu jeruk pamelo. Ternyata enak rasanya, manis tidak ada bijinya. Sebelumnya pernah makan, tapi ini kan katanya musim panen jadi saya kesini cari jeruk pamelo langsung dari petaninya. Setelah mencicipi, segar enak rasanya apalagi saat cuaca panas pada siang hari, enak segar rasa dahaga hilang,” ungkapnya.
Kabupaten Pati selama ini dikenal sebagai daerah penghasil jeruk pamelo. Di pati yang merupakan sentra penghasil jeruk pamelo terdapat di desa Bageng, Kecamatan Gembong.
Data dari Dinas Pertanian Pati, saat ini jumlah tanaman jeruk pamelo mencapai lima ribuan pohon yang tersebar di 8 Dukuh dan 26 RT. Selain ditanam di pekarangan rumah, jeruk pamelo di Desa Bageng ini juga mulai dikembangkan di perkebunan.
Load more