Akau merupakan nama Tionghoa dari pemilik kedai kopi jalanan di Jalan Merdeka Tanjungpinang. Nama aslinya Ajang. Ia memulai usahanya sejak 1959. Awal mula berjualan, Akau hanya ditemani empat gerobak pedagang makanan.
"Saya masih ingat. Bapak kami jualan sate di samping kedai kopi Akau," kata Abdul Gafar, pedagang di Akau Potong Lembu yang sering dipanggil Apo.
Akau dan empat pedagang makanan di Jalan Merdeka itu sejak awal memang beroperasi dari sore hingga malam. Konsistensi merekalah yang kemudian menjadikan kebiasaan warga sekitar. "Muncul istilah. Kalau nak (mau) ngopi malam, pergilah ke Akau," sebut Apo yang kini merupakan generasi kedua melanjutkan usaha orang tuanya.
Seiring waktu, kedai Akau berjualan kian ramai didatangi pengunjung. Demikian pula jumlah pedagang yang juga kian bertambah. Oleh pemerintah setempat kala itu, Kedai Akau dan pedagang lain dipindah ke Jalan Pos. Jaraknya hanya beberapa ratus meter dari lokasi awal.
Di sini kedai Akau terus berkembang. Sama halnya jumlah pedagang yang kian ramai membuka lapak. Hingga akhirnya pemerintah kembali memindahkan Kedai Akau dan pedagang lainnya ke lokasi sekarang di Potong Lembu.
Sementara nama Potong Lembu juga memiliki sejarah yang berkaitan dengan masa konfrontasi Indonesia - Malaysia.
Mengutip buku “Asal Usul Nama Daerah dalam Wilayah Tanjungpinang” ditulis Refisrul Pamong Budaya Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional (BKSNT) 1993/1994, di daerah ini dulunya terdapat sebuah rumah jagal yang menjadi tempat penyembelihan atau pemotongan lembu. Nama Potong Lembu tetap melekat kendati rumah pemotongan lembu di kawasan ini sudah tidak ada lagi. (ksh/wna)
Load more