Banyumas, tvOnenews.com - Libur lebaran berakhir. Anda yang akan kembali ke kota jangan lewatkan oleh-oleh atau buah tangan khas Banyumas, Jawa Tengah ini. Mereka adalah makanan khas yang sudah ada berpuluh bahkan ratus tahun lamanya.
1. Getuk Goreng
Ini masuk dalam camilan legendaris. Keberadaannya sudah sejak 1800-an, dan berasal dari salah satu kecamatan di timur Kota Purwokerto, yakni Kecamatan Sokaraja.
Berderet outlet getuk goreng di sepanjang Jalan Raya Sokaraja. Ada yang besar, ada pula warung-warung kecil. Semuanya enak.
Getuk goreng terbuat dari singkong, cita rasanya legit, manis gula kelapa. Kekinian ada varian aneka rasa buah, coklat dan keju.
Konon, getuk goreng berawal dari ketaksengajaan saat getuk kukus yang dijual sehari sebelumnya tidak laku. Agar tidak ada rasa basi, getuk digoreng. Justru disukai oleh pembeli.
2. Jenang Jaket
Awas, jangan tersugesti dari namanya. Ini bukan jenis pakaian hangat. Tetapi akronim dari jenang ketan, jaket. Jenang adalah bahasa lokal Banyumas untuk menyebut dodol.
Bisa ditebak sesuai namanya, camilan ini terbuat dari beras ketan dicampur gula merah. Lalu dimasak di atas wajan raksasa. Ada yang polos, ada yang bertabur wijen.
Sentra jenang jaket berada di Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur. Ada sejumlah gerai jenang jaket yang langsung dibuat di dapurnya.
3. Mendoan
Ini makanan khas paling dikenal yang terbuat dari bahan dasar tempe bungkus daun atau dikenal dengan tempe buntel. Umumnya berukuran telapak tangan dewasa.
Disebut mendoan karena digoreng dengan tepung, tidak sampai kering. Tempe masih lembek atau mendo dalam Bahasa Jawa Banyumasan. Justru ini menambah citarasa saat digigit dengan cabai rawit.
Mendoan bisa dibeli untuk dibawa ke tempat tujuan hingga tiga hari ke depan, lengkap dengan tepung berbumbu. Mendoan bisa langsung digoreng begitu sampai di tempat tujuan.
Sentra mendoan ada di bilangan Sawangan, Kota Purwokerto. Ada sejumlah gerai menjual mendoan siap santap dan siap kirim.
4. Keripik
Bisa jadi ini versi kering dan tipis dari tempe mendoan. Tentu saja bahan dasarnya sama, tempe. Berbeda dengam mendoan, proses penggorengan keripik dilakukan dua kali. Sehingga kriuk dan berwarna keemasan.
Keripik lebih awet, daya simpannya bisa berbulan-bulan tetap kriuk dan gurih, bisa menjadi semacam kerupuk saat makan.
Sentra keripik ada di Jalan Pramuka, Kota Purwokerto. Sebagian besar produsen kripik sudah ada sejak 30 tahunan. Dari makanan inilah, Kota Purwokerto sering disebut sebagai kota keripik.
5. Mino
Oleh-oleh satu ini juga akronim dari kata mini nopia. Mino adalah nopia yang berukuran lebih kecil. Jika biasanya nopia seukuran telur bebek, dan harus dinikmati dengan empat sampai lima gigitan. Mino hanya sekali gigit.
Nopia sendiri adalah sejenis bakpia kering, berbahan tepung beras. Di dalamnya ada isian gula merah. Memasaknya dengan dipanggang secara tradisional membuat cita rasa gurih manis.
Ada banyak varian rasa mino. Mulai dari original gula merah, coklat, hingga bawang goreng. Sentra mino ada di Desa Pekunden, Kecamatan Banyumas.(sjo)
Load more