Dengan ditetapkannya Geopark Merangin sebagai Unesco Global Geopark, lanjutnya, ini telah melewati proses yang panjang dari tahun 2012. Mulai dari penetapan di tingkat nasional hingga akhirnya diakui oleh dunia.
"Geopark Merangin itu memiliki kekuatan unggulan itu di fosil, yakni fosil flora Jambi dengan usia 300 juta tahun yang lalu. Karena kita punya keunggulan, sehingga kita memenuhi syarat sebagai geopark," lanjutnya.
Agus menambahkan, perjalanan menjadi geopark yang diakui Unesco itu terjadi mulai tahun 2014. Saat itu, Geopark Merangin yang baru diakui secara nasional itu dicoba untuk diusulkan ke Global Geopark Network (GGN).
"Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia mengusulkan ke GGN, namun kita belum siap maka tertunda," jelasnya.
Selanjutnya, pada tahun 2019 tutur Agus, pihaknya terus melakukan penguatan stakeholder mulai dari NGO, komunitas, hingga masyarakat adat. Kala itu, pihaknya terus melakukan peningkatan manajemen pengelolaan dan penataan situs di area tersebut.
"Kita lakukan penguatan di manajemen sampai pembangunan situs, baik itu situs geologi, situs biologi, maupun situs budaya. Karena kita merasa sudah memenuhi, kita usulkan pada tahun 2020," tuturnya.
Puncaknya tahun 2020, Geopark Merangin diusulkan kembali ke GGN bersamaan dengan Geopark Raja Ampat. Dalam prosesnya, pihaknya terus melakukan persiapan administratif.
Load more