Toba, Sumatera Utara – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan lawatan terakhir kunjungan kerjanya ke Danau Toba dengan mengunjungi lokasi Kaldera Toba Nomadic Escape, di Lahan Zona Otorita Pariwisata Danau Toba, Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Rabu (10/11/2021).
Di tempat ini, Sandiaga Uno bertemu dengan sejumlah investor dari dalam dan luar negeri untuk membahas rencana pengembangan Kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi super prioritas.
Investor yang hadir diantaranya PT. Multivision Plus, PT. Eigerindo MPI, PT. Harmoni Jaya Sejahtera, dan Bobobox.
Dengan PT. Multivision Plus, rencananya akan dilakukan produksi film yang mengambil lokasi di Kaldera Toba. Penggunaan medium film sebagai strategi peningkatan pariwisata menjadi salah satu langkah strategis. Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai negara dengan subsektor ekonomi kreatif terbesar telah menggunakan film sebagai strategi peningkatan pariwisata.
Kedua, dengan PT. Eigerindo MPI, mereka berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan eco-tourism di Toba Caldera bekerjasama dengan BPODT.
“Dan terakhir, ada investor dari Cina yang berkomitmen untuk berinvestasi tingkatkan infrastruktur yang ada disini (Kawasan Danau Toba, yang akan merencanakan pembangunan kereta gantung di kawasan danau toba dan mudah mudahan di tahun depan akan direalisasikan. Begitu juga dengan pengusaha perhotelan Labersa yang akan menginvestasikan sisi akomodasi dengan jumlah kamar 300 lebih, di kawasan Danau Toba” jelasnya.
Akan ada investasi sebesar lima ratus milyar, lanjutnya, dari sejumlah investor baik dalam maupun luar negeri untuk percepatan pembangunan kawasan super prioritas Nasional di Danau Toba.
Usai bertemu dengan para investor , Sandiaga Salahudin Uno berkesempatan membuka kegiatan Pengembangan Atraksi Seni Budaya di Kaldera Toba Nomadic Escape yang diinisiasi oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatif mengenai atraksi seni budaya.
Sandiaga Uno menyampaikan rasa bangga karena di kawasan Danau Toba banyak warisan budaya yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pariwisata, salah satunya adalah musik tradisional Batak. Di samping itu banyak juga seniman Batak yang hebat dan berhasil mengangkat musik tradisional Batak tampil di tingkat nasional maupun internasional. Termasuk trainer pada kegiatan ini, Martogi Sitohang dan Martahan Sitohang.
“Ini adalah bagian dari pilar Kemenparekraf yakni ‘gercep’ gerak cepat, ‘geber’ gerak bersama, dan ‘gaspol’ garap semua potensi lapangan kerja. Karena salah satu daripada daya tarik ekonomi kreatif adalah musik. Dan musik tradisional Batak ini indah sekali,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf pun berharap agar warisan budaya musik tradisional Batak ini menjadi atraksi yang sangat potensial untuk meningkatkan kunjungan wisata ke The Kaldera Nomadic Escape maupun ke Kawasan Danau Toba.
Dalam pelaksanaannya program ini terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama yaitu pelatihan alat musik tradisional (taganing, hasapi, sarune, garantung, seruling, dan tulila), di Jetun Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara yang berlangsung pada 10 - 26 November 2021. Sementara, pada sesi kedua yaitu atraksi seni budaya tradisional yang menjadi acara puncak, dimulai pada 27 - 28 November 2021 di The Kaldera Nomadic Escape, Kabupaten Toba.
Dalam acara tersebut, Menparekraf didampingi Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Henky Manurung; dan Staf Khusus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Pengawasan, Reformasi, dan Birokrasi Kemenparekraf, Irjen Pol Krisnandi. Hadir pula Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan; dan Ephorus HKBP, Ompu i Pendeta Dr. Robinson Butarbutar. ( Daud Sitohang/mii)
Load more