Apalagi jika malam datang dengan diterangi rembulan, menambah suasana semakin romantis. Untuk menghangatkan suasana, pengunjung dapat membuat api unggun sambil bercengkerama dengan teman berkemah dan menikmati camilan bersama kopi.
Keheningan malam dan dinginnya Pegunungan Kendeng, menambah sensasi damai. Semilir angin malam dan berkecipaknya ikan di embung terpus menjadi hiburan yang asyik.
Tidak terasa matahari membangunkan penghuni tenda yang menandakan pagi telah tiba. Menikmati pagi dengan udara sejuk menjadi penegas bahwa udara Pegunungan Kendeng terbebas dari polusi.
Terbitnya matahari dari balik Pegunungan Kendeng ini dinantikan para pengunjung yang berkemah di pinggir waduk terpus, karena keindahannya mirip dengan ranu kumbolo di gunung semeru.
Heri Purwaka, salah satu pengunjung yang ber-camping di embung terpus mengatakan, berwisata di embung terpus dapat menjadi alternatif liburan dengan biaya yang murah. Selain itu, spot foto pun sangat banyak dan seolah berkemah di tepi ranu kumbolo Gunung Semeru.
“Ini dalam rangka camping bersama teman teman untuk refreshing dan mencari spot foto yang bagus untuk diupload di medsos. Dari foto-foto yang saya lihat di medsos, di sini lokasinya hampir mirip dengan ranu kumbolo. Orang Pati kalau tidak kesini rugi, karena selain pemandangannya bagus, udaranya segar juga murah biayanya,” ujar Heri Purwaka.
Embung terpus mempunyai luas sekitar tiga hektare. Meski banyak pengunjung yang datang, tetapi hingga saat ini embung terpus secara resmi belum dibuka untuk wisata.
Load more