Kab. Sukabumi, Jawa Barat - Bagi anda para petualang, harus mencoba menikmati indahnya pantai Karang Bolong yang berada di Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Pantai bekas penggalian pasir hitam ini, ditinggalkan penambang untuk wisata alam.
Ya, kawasan wisata yang sebelumnya sempat dirusak oleh penambang pasir ilegal kini mulai menawan para petualang lokal maupun mancanegara.
Pantai Karang Bolong nan eksotis kian diminati para wisatan. Spot-spot kamping yang menghampar luas di dua kecamatan yakni Kecamatan Cibitung yang tepatnya berada di Kampung Cikawung, Desa Cibitung dan Kecamatan Surade yang tepatnya berada di Kampung Karang Bolong, Desa Sukatani, menambah gairah menjaga alam Sukabumi kian bergelora.
“Saya pertama kali ke sini tahun 2014, waktu itu masih alami kemudian datanglah para penambang pasir ilegal," kata Ramadhani yang merupakan anggota Komunitas Pegiat Alam Terbuka Pajampangan, Sabtu (20/11/2021).
"Saya bersama komunitas melakukan perlawanan dan atas doa dan bantuan dari kepolisian akhirnya para penambang liar itu dibubarkan paksa dan alhamdulilah sudah menghentikan aktivitasnya," tambahnya.
Masa awal perlawanan terhadap cukong penambang pasir besi mendapatkan tantangan berat, teror hingga ancaman bermunculan, untung saja pihaknya dibantu masyarakat sekitar yang sepakat untuk membuat kawasan tersebut sebagai tempat wisata dan dibersihkan dari aktivitas perusakan lingkungan.
“Kami merasa peduli, panorama alam yang begitu indah ketika pagi hari dan sore hari harus dirusak oleh oknum yang ingin memperkaya sendiri. Untuk itu atas dasar kepedulian kami melakukan gerakan penyelamatan untuk kedepannya potensi wisata bisa terus diangkat oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, selain menyajikan pemandangan tak biasa, wisatawan juga disuguhkan oleh aktivitas masyarakat setempat yang melakukan pekerjaan anti-mainstream yakni melawan maut dengan memancing udang rebon di sepanjang bibir Pantai Karang Bolong dan Ciroyom yang tingginya mencapai 10 hingga 15 meter.
Deburan ombak yang menerjang dinding karang menjadi bonus lain ketika berada di bibir pantai tersebut.
“Kalau menginap, tentu pas waktu cuaca cerah kita disuguhkan dengan bintang-bintang dan lampu para nelayan yang mencari ikan di Samudra Hindia membuat kita betah serasa berada di belakang rumah sendiri," terangnya.
Saat ini, pihaknya juga bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk mengadakan tempat untuk kamping di sepajang pantai tersebut. Ada sekitar 50 tempat tenda yang masuk di lokasi tersebut.
Dan saat ini sudah disiapkan juga tempat mandi seadanya, mushola, dan basecamp pengawas yang mulai sedikit tertata.
Diketahui bagi yang ingin merasakan sensasinya, dari pertigaan Simpang Cikaso di Kecamatan Surade, lokasi kamping dapat diakses melalui akses jalan ke arah Sukatani.
Wisatawan dapat menikmati suasana alam yang alami di tengah perjalanan. Melintasi kawasan hutan jati yang jadi habitat satwa liar seperti macan tutul Jawa, kukang, kijang, bahkan burung rangkong.
“Perjalanan menuju lokasi harus melalui area Muara Cikarangbolong. Kita harus menunggu pasang surut air laut untuk dapat melintas, melanjutkan perjalanan menuju lokasi,” pungkasnya. (Rizki Gustana/act)
Load more