Mandailing Natal, tvOnenews.com - Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara memiliki kekayaan kuliner tradisional yang beragam, salah satunya Kue Bika Bakar. Penganan berbahan dasar tepung beras dan pisang tersebut dimasak tanpa pengawet serta bahan kimia lainnya sehingga cocok untuk semua kalangan, termasuk penderita lambung sensitif.
Daerah terkenal di Kabupaten Madina yang membuat penganan tersebut ada di Jalan lintas Sumatera tepatnya di Kecamatan Lebah Sorik Merapi. Ada sejumlah warga yang membuat makanan tersebut sekaligus menjualnya.
Salah satu pengrajin sekaligus penjual makanan tersebut, Netti Nasution menyebutkan, berdasarkan cerita neneknya, awalnya Penganan tersebut dibuat untuk bekal bagi warga yang pergi ke hutan berburu, mencari buah atau kayu, sehingga penganan tersebut gunanya sebagai pengganti nasi yang terbatas ketahanannya.
“Ya ini dulu bekal ke hutan, kan lama itu, kadang tidak pulang satu hari, kalau nasi kan paling tahan sampai sore, klu ini tahan dua hari. Klu habis nasi atau cemilan saat istirahat," jelas Netty menceritakan sejarah makanan tersebut.
Bahan dasar kue Bika Madina adalah pisang, tepung beras, gula aren, kelapa dan garam. Makanan tersebut cocok untuk setiap kalangan karena dibuat tanpa pengawet, pemanis buatan atau bahan kimia lainnya.
Cara pembuatan kue tersebut juga cukup unik, dipanggang dengan api dari bawah dan atas.
Sumber apinya juga dari sabut kelapa kering. Bahan baku yang sudah diadon kemudian dipanggang diatas bara api dari sabut, kemudian setelah ditutup, sebagian bara api diletakkan dibagian atas. Dibutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk memanggang kue tersebut hingga matang.
Load more