Bengkulu, tvOnenews.com - Sekilas, pendap mirip dengan pepes ikan. Namun, pendap diolah menggunakan ikan yang diberi bumbu khusus dan dibungkus menggunakan daun keladi atau talas.
Tatkala telah masak dan siap disantap, aroma ikan akan mengeluarkan bau harum dan cita rasa yang lezat.
Salah seorang warga Kota Bengkulu, yang hingga saat ini masih menekuni pembuatan pendap adalah Fatimah, wanita paruh bayah warga Kelurahan Pasar Bengkulu Kecamatan Teluk Segara.
Cik Timah panggilan akrab Fatimah menuturkan bahan dasar pembuatan pendap adalah ikan yang sudah tidak segar atau biasa disebut ikan mati daging.
Ikan yang telah dibersihkan kemudian dipotong menjadi beberapa bagian dan diaduk dengan bumbu lengkap dalam satu wadah.
“Bumbu lengkap tersebut terdiri dari kelapa, bawang, cabai dan bumbu-bumbu lain yang telah dicampur dan dihaluskan,” jelas Cik Timah.
Ikan yang telah dicampur bumbu kemudian dibungkus dengan daun keladi atau talas. Untuk satu bungkus pendap biasanya menggunakan 12 hingga 15 lembar daun keladi.
Bagi pencandu pendap, daun keladi tersebut sekaligus dijadikan sayur saat makan pendap ikan dan nasi.
“Penggunaan daun keladi agar bumbu dan ikan tidak hancur dan air tidak masuk ke dalam bahan saat prose perebusan,” tutur Cik Timah.
Lanjut Cik Timah selain menggunakan daun keladi, pembuatan pendap juga menggunakan daun pisang dilapisan luar dan diikat tali plastik.
Pendap kemudian dimasak dengan cara dikukus. Untuk satu wadah besar, proses pengukusan memakan waktu selama lima hingga enam jam.
“Lamanya waktu pengukusan dilakukan agar daun talas dapat dikonsumsi dan tidak menimbulkan rasa gatal,” jelas Cik Timah.
Selama proses pengukusan pendap tidak boleh ditinggal, sebab air rebusan pendap tidak boleh kering sehingga harus diisi jika jumlah air rebusan berkurang.
Pendap yang telah masak ditandai dengan warna daun yang kehitam-hitaman. Selanjutnya, pendap yang telah masak didinginkan agar mudah dipotong dan disantap.
Per harinya, Fatimah mengaku mampu membuat sebanyak 100 pendap. Selain untuk pesanan rumah tangga, pendap tersebut juga di jual ke pasar tradisional.
Untuk harga, cukup bervariasi mulai dari harga 8 ribu rupiah hingga 15 ribu rupiah, tergantung ukuran bungkusan pendap. (fyr/nof)
Load more