Pada awalnya Sunardi mengerjakan sendiri bangunan candi itu. Berjalannya waktu, banyak rekan penambang yang ikut terlibat. Mereka membantu mengumpulkan batuan-batuan kecil.
"Pas temen-temen penambang tahu saya lagi nyusun candi, mereka malah mendukungnya, lalu bantu ngumpulin batu-batu kecil buat nyusun bangunan tersebut," jelasnya.
Keisengan Sunardi berbuah manis. Sebab, lokasi bangunan candi itu sekarang menjadi destinasi wisata dadakan. Terlebih setelah karyanya viral di media sosial. Tak sedikit wisatawan yang datang untuk melihat langsung "Borobudur" versi mini tersebut.
"Iya (banyak wisatawan yang datang), tapi mohon maaf, untuk saat ini harus ditutup sementara waktu karena mau diperbaiki dulu, rencananya ada bantuan fasilitas dari Dinas Pariwisata, dan sedang dilakukan perbaikan akses (menuju lokasi candi) oleh warga sekitar," ujar Sunardi
Meski ditutup untuk sementara waktu, masyarakat tetap diizinkan mengunjungi lokasi tersebut.
Hanya saja, akses menuju kawasan candi ini masih berupa tanah berbatu, sehingga kendaraan harus diparkir cukup jauh di permukiman warga.
Jarak dari tempat parkir ke lokasi sendiri berkisar 500 meter dan harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Load more