Kulon Progo, DIY - Seorang pria paruh baya warga Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil menyulap lahan bekas tambang menjadi bangunan mirip candi. Lokasi tersebut kini viral di media sosial dan banyak didatangi wisatawan.
Berawal dari keisengan menyusun batu, Sunardi (50) yang kesehariannya berprofesi sebagai penambang batu , berhasil membuat replika candi di lokasi bekas tambang.
"Saya bikinnya ini cuma iseng aja ya mas, jadi setelah kerja (menambang) atau pas libur itu, saya sering ke sana, ngumpulin batu kecil-kecil terus disusun aja, tau-tau udah jadi mirip candi kaya gitu," ujar Sunardi (28/11/2021).
Di tempat tersebut, terdapat 12 bangunan mirip candi yang terbuat dari susunan batu alam. Sekilas candi hasil kreasi Sunardi dengan tinggi antara 1,5 meter untuk yang paling kecil dan 4 meter untuk yang paling besar ini, mirip kompleks Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Pembuatan replika candi ini dimulai sejak dua tahun lalu. Menggunakan batu alam yang banyak ditemukan di sekitar Gunung Dayakan, Sunardi menyusun satu demi satu batu itu hingga menyerupai bentuk candi.
Dalam prosesnya, Sunardi tidak menggunakan peralatan apapun. Termasuk bahan semen atau sejenisnya untuk merekatkan batuan.
Pada awalnya Sunardi mengerjakan sendiri bangunan candi itu. Berjalannya waktu, banyak rekan penambang yang ikut terlibat. Mereka membantu mengumpulkan batuan-batuan kecil.
"Pas temen-temen penambang tahu saya lagi nyusun candi, mereka malah mendukungnya, lalu bantu ngumpulin batu-batu kecil buat nyusun bangunan tersebut," jelasnya.
Keisengan Sunardi berbuah manis. Sebab, lokasi bangunan candi itu sekarang menjadi destinasi wisata dadakan. Terlebih setelah karyanya viral di media sosial. Tak sedikit wisatawan yang datang untuk melihat langsung "Borobudur" versi mini tersebut.
"Iya (banyak wisatawan yang datang), tapi mohon maaf, untuk saat ini harus ditutup sementara waktu karena mau diperbaiki dulu, rencananya ada bantuan fasilitas dari Dinas Pariwisata, dan sedang dilakukan perbaikan akses (menuju lokasi candi) oleh warga sekitar," ujar Sunardi
Meski ditutup untuk sementara waktu, masyarakat tetap diizinkan mengunjungi lokasi tersebut.
Hanya saja, akses menuju kawasan candi ini masih berupa tanah berbatu, sehingga kendaraan harus diparkir cukup jauh di permukiman warga.
Jarak dari tempat parkir ke lokasi sendiri berkisar 500 meter dan harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Amelia putri (23) mengaku sengaja datang ke Bukit Dayakan untuk melihat langsung bangunan Candi bikinan Sunardi. Ia pun terkesan dengan susunan batu itu.
"Saya pertama melihat di sosial media ada bangunan candi buatan warga karena penasaran langsung kesini, dan ternyata memang benar ya, kreatif banget," kata Amelia
" Selain bisa melihat replika candi di sini pemandangan alam masih asri , jadi makin menarik untuk dikunjungi dan untuk nongkrong apalagi saat libur kaya gini," ujarnya
Bagi yang berminat mengunjungi area candi imitasi ini, bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi. Dari pusat kota Yogyakarta jarak ke lokasi berkisar 30 km atau 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Letaknya dekat dengan kawasan Bendung Kamijoro di Sentolo, kabupaten Kulon Progo. (Ari Wibowo/Buz)
Load more