LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Aktivitas di Dermaga Sungai Digoel, Kampung Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua
Sumber :
  • Antara

Menggali Potensi Boven Digoel

Boven Digoel, salah satu kabupaten di Provinsi Papua yang memiliki banyak potensi sumber daya alam, mulai dari hasil sungai hingga hutannya.

Senin, 29 November 2021 - 20:25 WIB

Jayapura, Papua - Boven Digoel, salah satu kabupaten di Provinsi Papua yang memiliki banyak potensi sumber daya alam, mulai dari hasil sungai hingga hutannya. Ibu Kotanya terletak di Tanah Merah, dengan jumlah penduduk yakni 64.524 jiwa.

Kabupaten Boven Digoel merupakan daerah baru yang dibentuk dengan UU RI Nomor 26/2002, sebagai hasil pemekaran dari Merauke, bersamaan dengan sejumlah kabupaten lain di bagian selatan, yakni Asmat dan Mappi pada (25/10/2002).

Kabupaten ini sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian 25 hingga 100 meter di atas permukaan laut (dpl).

Boven Digoel berbatasan dengan Asmat di utara, lalu Pegunungan Bintang di timur, kemudian negara Papua Nugini (PNG) dan Merauke di selatan selanjutnya Mappi di barat.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Boven Digoel dikenal dengan sebutan "Digul Atas" yang terletak di tepi Sungai Digul Hilir.

Baca Juga :

Daerah seluas 10.000 hektare itu berawa-rawa, berhutan lebat dan sama sekali terasing. Satu-satunya akses ialah menggunakan kapal motor melalui Sungai Digoel.

Yowakim Mukri, juru mudi "speedboat" di Sungai Digoel mengatakan Tanah Tinggi merupakan salah satu tempat yang dilewati jika hendak menuju Kouh, distrik yang kini menjadi lokasi pembuatan minyak lawang.

"Banyak cerita yang bisa kami ceritakan kepada tamu dari luar Boven Digoel jika melintas di Sungai Digoel melewati Tanah Tinggi," katanya sambil mengemudikan speedboat sambil ditemani anak keempatnya Paskalis Mukri.

Bagi Yowakim, Sungai Digoel merupakan sumber pendapatan utama bagi keluarganya karena dapat mengais rejeki melalui pekerjaannya sebagai seorang juru mudi speedboat.

Selain itu, jalur Sungai Digoel merupakan salah satu rute perjalanan yang harus digunakan oleh warga untuk dapat tiba di tempat tujuannya masing-masing.

Untuk dapat tiba di Distrik Kouh, hanya bisa ditempuh menggunakan speedboat, longboat atau ketinting selama kurang lebih delapan jam perjalanan pulang dan pergi.

Kali atau Sungai Digoel diperkirakan memiliki panjang 180 kilo meter, lebar mencapai 300-900 meter, dengan kedalaman bervariasi antara enam hingga 28 meter.

Potensi Kayu Lawang

Di Distrik Kouh, Kabupaten Boven Digoel terdapat tiga kampung yakni Mandobo, Kouh dan Jair. Pada salah satu kampung ini, warga setempat yang tergabung dalam Kelompok Tani Fina Fenandi berhasil memproduksi minyak lawang khas Boven Digoel.

Kelompok Tani Fina Fenandi ini merupakan masyarakat yang dibina dan didampingi oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit 53 Boven Digoel bekerja sama dengan Yayasan EcoNusa Indonesia.

KPHP sebagai salah satu UPTD Dinas Kehutanan Provinsi Papua memberikan pendampingan bagi masyarakat untuk mengelola potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di wilayah setempat.

Kepala KPHK 53 Boven Digoel Ade John Moesieri mengatakan pihaknya memprioritaskan pengelolaan hutan bersama masyarakat melalui program pemberdayaan di dalam dan sekitar kawasan hutan guna mengelola potensi HHBK yang salah satunya kini sedang didampingi yakni produksi minyak lawang Fina Fenandi di Distrik Kouh.

Menurut John, masih banyak hal yang perlu dibenahi dan tingkatkan dalam proses dan mekanisme produksi minyak kayu lawang, agar dapat memenuhi standarisasi produksi maupun pemasaran yang telah diwajibkan oleh regulasi atau perizinan produk di Indonesia.

KPHP Unit 53 Boven Digoel dalam perencanaan program dan kegiatan ke depan, mengupayakan pemantapan, peningkatan sarana prasarana produksi, perizinan atau legalitas produk pada pasar modern dan budidaya jenis kayu lawang atau yang dikenal dengan nama ilmiah "cinnamomum cullilawang" serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelompok, untuk mengelola serta memproduksi juga memasarkan produk tersebut secara profesional.

"Artinya jika ada produk maka kami juga harus siap pasar, dan itu menjadi tugas tanggung jawab pemerintah sebagai drive perencanaan kebijakan serta pelaksana program pemberdayaan masyarakat," kata John.

Sebagaimana umumnya dalam kegiatan produksi minyak kayu lawang tersebut, KPHP 53 Boven Digoel bermitra dengan Yayasan EcoNusa Indonesia untuk memfasilitasi Kelompok Tani Hutan Fina Fenandi mengelola potensi HHBK yang dimiliki.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Hutan Fina Fenandi Fayaho Kwanimba mengatakan produksi minyak lawang yang dibuat oleh masyarakat di Distrik Kouh awalnya menggunakan alat-alat tradisional seadanya.

Beberapa hal yang melatarbelakangi dirinya bersama anggota kelompoknya memproduksi minyak lawang adalah besarnya potensi hutan di Boven Digoel namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Di mana, ternyata setelah dapat memproduksi dapat memunculkan inovasi-inovasi lainnya dalam memanfaatkan hasil hutan di sekitarnya.

Minyak lawang adalah jenis obatan luar yang dihasilkan dari kandungan minyak pada kulit kayu lawang (cinnamomum cullilawang) yang berkhasiat untuk meredakan rematik, pegal-pegal, asam urat, mempercepat penyembuhan luka luar, sakit perut, keseleo dan lain sebagainya. Di mana minyak ini dihasilkan dari penyulingan secara tradisional oleh masyarakat di kampung.

"Minyak lawang khas Boven Digoel milik kami ini sudah sempat kami coba pasarkan ketika pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Kabupaten Merauke dan ternyata peminatnya banyak," katanya.

Meskipun masih terkendala rumah produksi minyak lawang yang ideal, pihaknya tidak patah semangat dan tetap berusaha.

Memanfaatkan Sungai Digoel

Setelah minyak lawang, Boven Digoel masih memiliki potensi lain yakni ikan air tawar di Sungai atau Kali Digoel. Potensi agrofishery yang dilirik KPHP Boven Digoel ternyata jatuh pada ikan mujair (oreochromis mossambicus) dan ikan gabus (channa striata).

Dari potensi agrofishery ini, akhirnya KPHP kembali menjalin kerja sama dengan EcoNusa untuk memproduksi abon berbahan dasar ikan di Kampung Persatuan, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel. Hadirlah produk Abon Ikan Wambon yang diproduksi oleh mama-mama di kampung setempat.

Kali ini, KPHP tidak hanya menggandeng EcoNusa, ada kolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Peternakan dan Perikanan juga mitra binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat sebagai pendamping masyarakat dalam memproduksi abon ikan tersebut.(ant)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jasad Purnawirawan TNI Ditemukan Mengambang di Marunda, Polisi Sebut Tidak Ditemukan Luka di Tubuh

Jasad Purnawirawan TNI Ditemukan Mengambang di Marunda, Polisi Sebut Tidak Ditemukan Luka di Tubuh

Jasad purnawirawan TNI berinisial HO (75) ditemukan di perairan Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025).
Mendag Lepas Ekspor Baja Sebanyak 1.200 Metrik Ton ke Selandia Baru

Mendag Lepas Ekspor Baja Sebanyak 1.200 Metrik Ton ke Selandia Baru

Budi mengatakan peluang ekspor ini dapat terjadi lantaran Indonesia memanfaatkan kerja sama ekonomi ASEAN Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) sehingga bea masuknya menjadi 0 persen.
BPK Luncurkan Artificial Intelligence for Data Analytics (AIDA) untuk Tingkatkan Kualitas Pemeriksaan

BPK Luncurkan Artificial Intelligence for Data Analytics (AIDA) untuk Tingkatkan Kualitas Pemeriksaan

BPK resmi luncurkan Artificial Intelligence for Data Analytics (AIDA) sebagai upaya tingkatkan efisiensi, efektivitas, & kualitas pemeriksaan yang berbasis data
Gas LPG Melon 3 kg Naik di Jember

Gas LPG Melon 3 kg Naik di Jember

Harga LPG 3 kg bakal naik dalam waktu dekat. Pemerintah Kabupaten Jember akan segera mengumumkan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) tabung tersebut.
Sri Sultan HB X Ungkap Isi Pertemuan dengan Jokowi di Keraton Kilen: Enggak Bahas Politik

Sri Sultan HB X Ungkap Isi Pertemuan dengan Jokowi di Keraton Kilen: Enggak Bahas Politik

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan pertemuan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu pagi ini.
Ketua DEN Luhut: Jangan Ragu, Alat Kesehatan Lokal Harus Mendunia!

Ketua DEN Luhut: Jangan Ragu, Alat Kesehatan Lokal Harus Mendunia!

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan juga menyoroti pentingnya kualitas produk dalam negeri untuk mendukung ekspor, terutama ke pasar potensial seperti Afrika.
Trending
FIFA Larang PSSI Naturalisasi Jairo Riedewald karena Pernah Main 3 Kali untuk Timnas Belanda Senior di Laga Resmi? Begini Aturannya

FIFA Larang PSSI Naturalisasi Jairo Riedewald karena Pernah Main 3 Kali untuk Timnas Belanda Senior di Laga Resmi? Begini Aturannya

FIFA akan larang PSSI menaturalisasi Jairo Riedewald untuk membela Timnas Indonesia, karena sudah pernah bela Timnas Belanda senior sebanyak tiga laga?
Reaksi Berkelas Patrick Kluivert Tunjuk Jay Idzes Jadi Kapten Timnas Indonesia Lawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Reaksi Berkelas Patrick Kluivert Tunjuk Jay Idzes Jadi Kapten Timnas Indonesia Lawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert bakal menghadapi tantangan perdana saat bertandang melawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
FIFA Terang-terangan Beberkan Ancaman Bahrain untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Patrick Kluivert Diminta Siap-siap!

FIFA Terang-terangan Beberkan Ancaman Bahrain untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Patrick Kluivert Diminta Siap-siap!

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) secara khusus membeberkan ancaman Bahrain untuk Timnas Indonesia jelang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ramalan Hard Gumay Terbukti? Setelah Shin Tae-yong Didepak PSSI, Tak Lama Nantinya STY Akan...

Ramalan Hard Gumay Terbukti? Setelah Shin Tae-yong Didepak PSSI, Tak Lama Nantinya STY Akan...

Empat tahun lalu, sosok indigo, Hard Gumay sudah meramalkan pemecatan Shin Tae-yong oleh PSSI. Tak hanya itu, ia juga melihat nasib STY kedepannya. Seperti apa?
Padahal Pernah Ditawari Belanda untuk Stay, Pemain ini Malah Tetap Pilih ke Timnas Indonesia, Pede Bilang Kalau Skuad Garuda...

Padahal Pernah Ditawari Belanda untuk Stay, Pemain ini Malah Tetap Pilih ke Timnas Indonesia, Pede Bilang Kalau Skuad Garuda...

Kisah pemain yang memilih untuk membela Timnas Indonesia meskipun telah diberikan kesempatan untuk tetap berada di Timnas Belanda ternyata begini ceritanya.
Efek Patrick Kluivert, Timnas Indonesia Ketambahan Pemain Naturalisasi Mirip Arjen Robben Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Efek Patrick Kluivert, Timnas Indonesia Ketambahan Pemain Naturalisasi Mirip Arjen Robben Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Kehadiran Patrick Kluivert di Timnas Indonesia berpotensi membawa seorang pemain keturunan dengan spesifikasi mirip dengan Arjen Robben untuk dinaturalisasi.
Efek Patrick Kluivert Bikin Vietnam Terkejut, Legenda Liverpool Bakal Merapat ke Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026

Efek Patrick Kluivert Bikin Vietnam Terkejut, Legenda Liverpool Bakal Merapat ke Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert terus menuai sorotan seusai menggantikan Shin Tae-yong di tengah-tengah persiapan skuad Garuda di Piala Dunia 2026.
Selengkapnya
Viral