Kuala Lumpur, tvOnenews.com - Malaysian Hospitality/Malaysia Airlines mengajak peserta Familiarization Trip (Famtrip) yang terdiri dari jurnalis dan tour & travel agent dari Indonesia untuk mempromosikan potensi pariwisata di Malaysia, selama 5 hari 4 malam, mulai dari Senin 30 Oktober 2023 - Jumat 3 November 2023.
Terdapat 10 peserta yang terdiri dari 1 jurnalis dan 9 tour & travel agent asal Bandung yang diberangkatkan Malaysian Hospitality/Malaysia Airlines dalam rangka kegiatan promosi wisata tersebut.
Berangkat melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, rombongan peserta famtrip terbang saat hari pertama Malaysia Airlines kembali beroperasi di Kertajati, Senin (30/10/2023).
Menggunakan pesawat nomor MH0844, pesawat berangkat dari Bandara Kertajati menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia pada pukul 22.05 WIB dan tiba di Bandara Kuala Lumpur pukul 00.25 waktu setempat.
Pesawat Malaysia Airlines MH0844. (Dok Malaysia Airlines)
Jenis pesawat yang digunakan Malaysia Airlines adalah Boeing 737-800 yang mampu mengangkut 160 penumpang untuk setiap penerbangannya, dengan rincian 144 di kelas ekonomi dan 16 kelas bisnis.
Tiba di Kuala Lumpur, rombongan yang terdiri dari 10 peserta famtrip tersebut langsung dibawa menuju hotel Tunel, di wilayah Sepang, Malaysia.
Hotel dengan kamar yang tidak terlalu besar tersebut bisa menjadi alternatif bagi Anda yang baru tiba di Malaysia, karena jaraknya tidak terlalu jauh dari Bandara Kuala Lumpur.
Menginap satu malam di hotel Tunel di Sepang, setelah menikmati breakfast, rombongan famtrip pun langsung dibawa menuju wilayah Melaka menggunakan bus yang disediakan oleh Malaysian Hospitality/Malaysia Airlines.
Adapun perjalanan dari Sepang ke wilayah Malaka kurang lebih menempuh jarak sekitar 3 jam menggunakan bus.
Setibanya di Melaka, rombongan langsung diajak untuk menuju Melaka River Cruise.
Kemudian masuk dalam sebuah tempat khusus untuk membeli tiket atau karcis seharga 15 ringgit Malaysia atau sekitar Rp60 ribu rupiah untuk masuk di sebuah dermaga Sungai Melaka yang kemudian untuk ikut dalam wisata menyusuri sungai.
Setelah semua rombongan dilengkapi tiket, kemudian kami dipersilahkan untuk masuk ke sebuah speed boat.
Selama sekitar 40 menit perjalan susur sungai, rombongan bisa menikmati aneka pemandangan dari lokasi tersebut sambil mendengarkan pemandu wisata yang sudah dipersiapkan pihak penyelenggara famtrip, Malaysia Airlines menjelaskan sejarah di Melaka River Cruise.
Saat menyusuri sungai, kami melihat di kiri dan kanan terdapat berbagai perkampungan. Menurut pemandu wisata, itu adalah Kampung Morten, yaitu perkampungan melayu asli Melaka.
Menurut penjelasan dari pemandu wisata di Melaka, Kampung Morten adalah perkampungan tradisional Melayu yang sampai sekarang masih eksis.
Yang paling kentara tentu saja dari arsitektur perumahan Melayu.
Konon masyarakat kampung ini pun masih mengamalkan cara hidup tradisional Melayu.
Pemandangan di Melaka River Cruise. (tvOnenews.com/Fauzie Pradita Abbas)
Oleh karena itu, kampung tersebut disebut-sebut sebagai museum hidup, dan dinamakan Kampung Morten dari seorang JF Morten yang dulunya membangun kampung ini.
"Kota di Melaka ini memakai konsep kota hijau (green city) di mana-mana terlihat taman-taman kota termasuk di pinggir sungai yang kita lalui ini, terdapat jalan sepeda, terdapat ruang terbuka hijau, dan pembenahan sungai menjadi green river," ujar pemandu wisata di Melaka.
Tak lupa, setelah puas menyusuri sungai menggunakan speed boat, rombongan famtrip langsung diajak menyusuri Kota Melaka, salah satu yang dituju adalah gereja di Melaka atau yang diberi nama Christ Church Melaka.
Salah satu objek wisata di Melaka yang ikonik ada beberapa bangunan berwarna merahnya, seperti Christ Church Melaka.
Gereja tersebut, kata sang pemandu wisata, dibangun oleh Belanda pada tahun 1753 dan merupakan gereja tertua di Malaysia.
Sebelumnya oleh Belanda, gereja tersebut difungsikan untuk kegiatan ibadah jemaat Kristen Protestan dan Bernama Gereja Reformasi Belanda.
"Setelah adanya perjanjian Inggris-Belanda tahun 1824, pemerintah Inggris mengambil alih kota Melaka dan menguduskannya hingga mengubah nama menjadi Christ Church," kata pemandu wisata.
Di dalam gereja tersebut masih terdapat berbagai macam batu nisan bertuliskan bahasa Belanda dan Inggris.
Datang ke Christ Church ini tak pernah salah karena kamu akan melihat bangunan bersejarah yang unik dan menarik.
Tak lupa juga rombongan famtrip diajak menuju A Famosa, yaitu sebuah benteng Portugis di Melaka yang berlokasi di bawah bukit St Paul.
Benteng A Famosa Melaka, Malaysia. (tvOnenews.com/Fauzie Pradita Abbas)
Jika dilihat dari arsitektur bangunannya, benteng tersebut memiliki nuansa Eropa klasik di Asia.
Namun, dari keseluruhan benteng A Famosa, yang tersisa sekarang ini hanya ada gerbang bernama Porta de Santiago dan beberapa Meriam.
Tak lupa juga rombongan diajak menuju Stadthuys Melaka.
Adapun lokasinya bersebelahan dengan Christ Church yang memiliki ciri khas bangunan merah yang ikonik.
Menurut pemandu wisata, dulu bangunan yang didirikan tahun 1950 itu dipakai sebagai pusat administrasi oleh Gubernur Belanda.
Rombongan peserta famtrip Malaysian Hospitality/Malaysia Airlines saat berfoto di tempat ikonis, museum Stadthuys, Melaka, Malaysia. (Istimewa)
Stadthuys Melaka sampai sekarang tidak pernah mengalami perombakan sehingga arsitektur bergaya kolonial Belanda tetap terjaga.
Tak lupa, rombongan pun melakukan wisata foto di tempat-tempat bersejarah di Melaka tersebut.
Trip di Melaka ditutup dengan menginap di Heritage Hotel Melaka, nuansa hotel yang cukup bagus bagi para pelancong.
Ya hotel berbintang 4 tersebut bisa dijadikan alternatif menginap, mengingat letaknya sangat strategis dari pusat-pusat wisata di Melaka.
Selain itu, hotel tersebut terletak tepat di depan mall yang cukup besar di Melaka.
Belum selesai dengan trip Melaka, hari selanjutnya, Rabu 1 November 2023, rombongan famtrip Malaysian Hospitality/Malaysia Airlines dibawa melawat ke A Famosa Resort.
Kami tak menyangka, resort tersebut ternyata dilengkapi dengan mini zoo, dan water park yang kalau dilihat cukup besar dan luas.
Kami pun dibawa untuk safari tour, kurang lebih dengan durasi sekitar 45 menit.
Terdapat sekitar belasan hewan yang ada di A Famosa resort Melaka tersebut.
Hewan-hewan seperti, singa, harimau, macan tutul, hingga kuda nil juga terlihat di mini zoo yang disediakan A Famosa resort.
Untuk sekedar info, A Famosa menyebut bahwa mereka ingin agar tamu yang menginap bisa sekaligus merasakan suasana liburan di kawasannya tanpa harus bepergian ke tempat lain.
Selesai dengan agenda di A Famosa Resort Melaka, kemudian rombongan pun dibawa menuju Selangor untuk menuju masjid legendaris di kota tersebut.
Ya, Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz yang terletak di Shah Alam, Selangor, Malaysia menjadi tujuan rombongan wisata.
Perjalanan dari A Famosa resort Melaka menuju Selangor kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 2,5-3 jam menggunakan bus.
Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz di Shah Alam, Selangor, Malaysia. (tvOnenews.com/Fauzie Pradita Abbas)
Setibanya di sana, kami dibawa oleh pemandu wisata untuk menyusuri salah satu masjid paling megah di Malaysia, yaitu masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz.
Tak lupa karena waktu sudah menunjukkan waktu salat asar, maki rombongan yang beragama Islam pun melakukan salat terlebih dahulu sebelum melanjutkan tur di dalam masjid tersebut.
Ya, selesai salat, kami pun langsung diberi kesempatan untuk berkeliling masjid.
Kemegahan masjid tersebut tampak dari kubahnya yang menjulang setinggi 51 meter serta bergaris tengah 109 meter.
Lantaran itu, pemandu wisata menyebut bahwa beberapa sumber mengklaim Masjid Sultan Salahuddin merupakan rumah ibadah dengan kubah terbesar di dunia.
Adapun kubah tersebut berwarna biru cerah sehingga tidak heran dari sanalah julukan Masjid Biru bermula.
Secara keseluruhan, Masjid Sultan Salahuddin mengadopsi gaya arsitektur Turki, utamanya khas Dinasti Mamluk.
Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz di Shah Alam, Selangor, Malaysia. (tvOnenews.com/Fauzie Pradita Abbas)
Terlihat dari bentuk kubah raksasa tersebut yang cenderung silinder pada bagian bawahnya.
Alih-alih ukiran floral yang rumit, bentuk geometris belah-ketupat berwarna selang-seling putih dan biru dipilih.
Karena itu, ada kesan modern yang muncul dari tampilan eksteriornya.
Bagian bawah kubah tersebut dihiasi ukiran kaligrafi yang indah. Karya seni itu merupakan buah tangan seorang ahli ukir kaligrafi asal Mesir, Syekh Abdul Munik Muhammad Ali al-Sharkawi.
Adapun bahan dasar alumunium dipilih untuk kubah raksasa tersebut karena sifat anti-karat.
Dengan demikian, daya tahannya, kata pemandu wisata dapat mencapai lebih dari 100 tahun.
Tur di Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz menjadi akhir dari perjalan wisata di Selangor, sebelum akhirnya rombongan diantar ke hotel tempat menginap di wilayah Kuala Lumpur.
Hari Ketiga tur di Malaysia, pada Kamis 2 November 2023, rombongan famtrip Malaysia Airlines kemudian diajak untuk menyusuri wisata di sekitaran kota Kuala Lumpur.
Tak lupa, menara Kuala Lumpur atau KL Tower pun dikunjungi.
Dari menara setinggi 421 meter tersebut, rombongan famtrip benar-benar bisa melihat secara 360 derajat keindahan Ibu Kota Malaysia yang diwarnai beragam gedung pencakar langitnya.
Pemandangan kota Kuala Lumpur dilihat dari KL Tower. (tvOnenews.com/Fauzie Pradita Abbas)
KL Tower berada di Jalan Puncak, Off Jalan P. Ramlee, Kuala Lumpur.
Ada beberapa bagian dari KL Tower yang bisa dikunjungi, seperti Observation Deck, Sky Deck, Sky Box, dan Sky Cafe.
Di Observation Desk, kami berkesempatan mengamati langsung keindahan pemandangan Kuala Lumpur dengan menggunakan teropong dari ketinggian 276 meter.
Untuk bisa merasakan keseruan melihat penjuru kota Kuala Lumpur dari atas KL Tower ini, pengunjung cukup membayar tiket dengan harga mulai dari Rp112 ribu.
Di wisata hari ini, rombongan diberi jam untuk mengeksplor keindahan kota dan tak lupa mengunjungi mall-mall besar di Kuala Lumpur.
Tak lupa, menyusuri keramaian Bukit Bintang di malam hari pun dilakoni oleh para rombongan peserta famtrip Malaysia Airlines.
Kemudian setelah puas menyusuri kota Kuala Lumpur, rombongan pun kembali ke hotel dan beristirahat untuk mempersiapkan kepulangan ke Tanah Air, pada Jumat (3/11/2023).
Tiba di hari terakhir, sebelum menuju bandara Kuala Lumpur untuk pulang ke Indonesia, rombongan diajak terlebih dahulu menuju Mitsui Outlet Park KLIA Sepang untuk sekedar belanja dan membeli oleh-oleh.
Setelah puas berbelanja oleh-oleh, rombongan pun diantar oleh pemandu tur yang disediakan Malaysia Airlines menuju Bandara Kuala Lumpur.
Akhirnya, pada pukul 18.25 waktu setempat, rombongan terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju kembali ke Kertajati dengan menggunakan pesawat MH0845 dan tiba di BIJB pukul 19.48 WIB.
Di sana, kami sudah ditunggu oleh shuttle bus Damri yang disediakan gratis oleh Malaysian Hospitality/Malaysia Airlines khusus untuk penumpang dari Kota Bandung.
Untuk informasi, Malaysia Airlines MH 844 rute Kertajati-Kuala Lumpur terbang dari Bandara Kerjati pukul 20.50 WIB setiap hari Senin dan Jumat.
Adapun jadwal kedatangan pesawat dengan nomor penerbangan MH 845 rute Kuala Lumpur-Kertajati tiba pukul 19.50 WIB setiap hari Senin dan Jumat.
Tarifnya mulai dari 519 Ringgit (sekitar Rp 1,7 juta) untuk perjalanan PP dengan kelas ekonomi.
Selain itu, Malaysia Airlines juga menyediakan layanan shuttle gratis dari Bandara Internasional Kertajati menuju Kota Bandung begitupun sebaliknya.
Layanan harian ini akan dimulai dari 30 Oktober hingga 31 Desember 2023. (abs)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News
Load more