Gunungkidul, DIY - Menikmati destinasi wisata di Gunungkidul, Yogyakarta, menggunakan armada jip wisata, selama ini hanya ada di Gua Pindul, Pantai Timang, dan Pantai Baron.
Wahana wisata baru ini berada di Desa Wisata Tepus, Kapanewon Tepus, Gunungkidul. Komunitas jip di sini menawarkan paket wisata menyusuri sejumlah obyek pantai, di antaranya Pantai Watunene dan sejumlah pantai lain yang ada di kawasan Kapanewon Tepus.
Selain dapat menikmati keindahan pantai yang masih alami, wisatawan juga diajak bersensasi menyusuri terjalnya jalan off road, dengan keelokan pemandangan alam sepanjang perjalanan.
Pasriyadi (38), salah satu pemilik armada jip, mengungkapkan, paket wisata susur pantai ini sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 2005 silam.
"Jadi, pada tahun 2005 sudah ada, tapi ramainya baru tahun 2011, banyak dipesan pengunjung pantai. Bedanya kalau sekarang kita buka trip baru mengunjungi Pantai Watunene," ujar pria asli Tepus ini, Kamis (2/12/2021).
Warga yang tergabung dalam komunitas tersebut, menurut Pasriyadi, awalnya hanya menggunakan jip terbuka miliknya. Namun, setelah melihat peluang menguntungkan di sektor wisata, barulah jasa perjalanan ditawarkan ke publik.
Untuk menyewa jasa jip, harga yang dipatok berkisar antara Rp 350.000,- hingga Rp 400.000,- per armada, tergantung trip atau jumlah obyek yang diinginkan wisatawan. Jip terbuka ini mampu mengangkut empat sampai lima orang termasuk sopir.
"Tentunya semakin banyak lokasi yang didatangi, tarifnya juga akan menyesuaikan. Kalau lama perjalanan, sekali trip memakan waktu sekitar dua jam," jelas Pasriyadi.
Meski masih baru dan belum terlalu dikenal, wisata adventure menggunakan kendaraan jip susur pantai ini termasuk banyak diminati. Ini terbukti dari sejumlah wisatawan yang sudah menanyakan paket wisata ini melalui media sosial dan telepon.
Namun, begitu pemerintah melakukan pembatasan kunjungan wisata karena pandemi COVID-19, dampaknya langsung dirasakan para pelaku wisata. Banyak pesanan yang dibatalkan begitu kebijakan PPKM diterapkan, terlebih aktivitas wisata juga ditutup total bagi pengunjung.
Bahkan tidak sedikit pemilik jip yang terpaksa menjual mobil jipnya demi kebutuhan sehari-hari. Ini paling banyak dialami oleh pemilik jip di kawasan Pantai Timang.
"Dulu di sana paling banyak, tapi sekarang jadi paling sedikit karena banyak yang dijual," kata Pasriyadi.
Dan kini, sebentar lagi pmerintah kembali akan menerapkan PPKM Level 3 selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Adanya kebijakan itu tentu menghantui Pasriyadi dan para pelaku wisata lain, yang khawatir pendapatannya kembali terdampak.
"Mohon jangan sampai ditutup lagi, Pak, nanti kami kebingungan," harap pria yang juga menyediakan jasa foto di Pantai Pulang Sawal ini.
Kini, susur pantai dengan armada jip sudah diintegrasikan dengan paket Desa Wisata Tepus. Tak hanya mengunjungi pantai, wisatawan juga bisa melihat dan berbelanja langsung produk kerajinan perak dan batik tulis lokal, berikut budaya setempat.
Suheri, Ketua Pengelola Desa Wisata Tepus, mengatakan, dalam paket wisata ini harga yang ditawarkan mulai Rp 250.000,- hingga Rp 430.000,- per orang.
"Di sini wisatawan akan mendapatkan welcome drink hingga makan siang. Kalau paket lengkap bisa menginap dua hari satu malam, berkunjung ke dua tempat UMKM, melihat welcome dance, hingga makan malam di pinggir pantai," jelasnya.
Terkait akomodasi penginapan, Heri sudah menjalin kerjasama dengan pemilik homestay hingga guest house yang ada di Tepus. Tercatat ada 120 kamar yang siap digunakan untuk paket wisata tersebut.
Kerjasama dengan warga lokal lebih dipilih agar hasilnya bisa dirasakan langsung. Meski tak menampik Tepus masih memiliki kekurangan dari sisi infrastruktur, ia justru memandangnya sebagai peluang yang harus dikembangkan.
"Justru bagi kami, kekurangan yang ada di sini harus dimanfaatkan secara optimal agar potensinya kian terangkat," kata Heri.(Lucas Didit/dan)
Load more