Kotawaringin Timur, Kalteng - Sepintas jika mendengar namanya, Air Terjun Merah Darah, mungkin bisa membuat bulu kuduk orang berdiri. Tapi itulah faktanya, dinamakan Air Terjun Merah Darah, karena warna airnya memang mirip darah yang mengalir, apalagi saat terkena terik sinar matahari. Terletak sekitar 85 kilometer arah selatan dari Kota Sampit, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), objek wisata alam ini bisa dikatakan surga yang masih tersembunyi.
Air Terjun Merah Darah ini, sebenarnya cukup layak untuk dijadikan rujukan tempat berlibur bagi siapa saja, apalagi lokasinya masih berada di sekitar kawasan wisata Pantai Ujung Pandaran yang terkenal elok. Pemandangan alamnya eksotis dan suasananya masih sangat alami.
Uniknya, lokasi wisata ini bisa diibaratkan sebagai sebuah oase, sebab berada di tengah-tengah padang rumput yang tandus dan luas.
Namun karena ada sumber air yang mengalir sepanjang waktu, dan tidak pernah kering, menjadikan kawasan sekitarnya menjadi subur dan teduh. Pepohonan pun banyak. Lokasinya yang tidak seberapa jauh dari pantai, membuat embusan angin pantai masih cukup terasa menyejukkan.
Dinamakan Air Terjun Merah Darah, karena air yang mengalir yang merupakan khas warna air dari tanah gambut. Warnanya terlihat merah terutama saat terkena sinar matahari. Dan apabila kita mandi berendam di bawah air terjun, airnya terasa sangat dingin dan menyegarkan.
Meskipun lokasinya terbilang cukup dekat, tapi masih banyak orang yang belum tahu keberadaan air terjun ini, apalagi untuk menuju ke sana tidaklah mudah, karena akses jalan ke tempat ini masih belum ada. Jalan menuju Air Terjun Merah Darah hanya berupa jalan tanah setapak, tetapi masih bisa dilalui sepeda motor atau kendaraan roda empat.
Dan di saat musim penghujan seperti sekarang ini, perlu perjuangan ekstra untuk menuju ke sana, sebab jalan yang dilewati kondisinya berlumpur. Padahal di saat-saat seperti ini justru pemandangannya jauh lebih baik, sebab debit air terjunnya semakin banyak dan sangat indah dilihat.
Menurut salah seorang warga Sampit yang mengaku pernah beberapa kali mengunjungi objek wisata ini, orang yang datang ke sana jumlahnya tidak terlalu banyak. Dan tidak setiap hari ada wisatawan berkunjung.
Kebanyakan yang datang adalah rombongan komunitas seperti grup komunitas sepeda motor atau kendaraan offroad, yang datang membuat kegiatan di sini.
"Mungkin karena akses jalannya yang jelek, membuat orang malas datang. Selain itu tempat wisata ini juga sangat minim sekali dipromosikan," ungkap warga yang mengaku bernama Hamim tersebut.
Selain itu, wisatawan yang hendak datang berkunjung seringkali kebingungan untuk menuju ke sana. Karena hingga saat ini tidak ada sama sekali terpasang rambu atau petunjuk untuk menuju kesana.
"Kita mesti harus bertanya-tanya dulu dengan warga jalan untuk menuju ke sana, jika tidak pasti kesulitan untuk menemukan jalan masuknya, apalagi jalanya masih berupa jalan setapak sejauh hampir satu kilometer," terang Hamim lagi.
Hamim berharap, ke depannya nanti semoga objek wisata Air Terjun Merah Darah ini bisa secepatnya digarap oleh pemerintah daerah, sebab rasanya sangat rugi jika wisata alam yang indah ini tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk menambah PAD bagi Kotim.
"Saya yakin, jika Air Terjun Merah Darah ini digarap serius oleh pemerintah daerah, dibuatkan akses jalan yang layak, serta dibangun beberapa lokasi untuk tempat bersantai, pasti akan banyak orang datang ke sana, terutama para pengunjung pantai Ujung Pandaran yang mungkin akan merasa rugi bila tidak sekalian mampir ke wisata Air Terjun Merah Darah," ucapnya optimis.
Destinasi wisata Air Terjun Merah Darah, memang layak disebut sebagai "surga" yang masih tersembunyi, semoga pemerintah daerah setempat segera menyadari hal ini, apalagi wisata air terjun terbilang cukup jarang ditemukan di Kotim, sehingga bisa memancing minat orang untuk datang dan melihatnya. (Didi Syachwani/act)
Load more