Sleman, tvOnenews.com - Pada momen libur Nataru tahun ini, ada sekitar 300 ribu wisatawan yang diperkirakan datang ke Sleman, Yogyakarta.
Destinasi di kawasan lereng Merapi seperti Kaliurang dan jip wisata lava tour disebut masih menjadi primadona bagi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid meminta para pengemudi jip wisata untuk sekaligus menjadi pemandu wisata. Para pengemudi bisa bercerita kepada wisatawan terkait misalnya sejarah erupsi Gunung Merapi.
"Sambil membawa kendaraannya pelan-pelan bisa bercerita terkait dengan kondisi Merapi pada waktu erupsi dulu, sisa-sisa erupsi dapat kita lihat, mereka dapat cerita, trus kemudian saat ini bagaimana masyarakat tumbuh itu kan menjadi edukasi yang luar biasa," kata Ishadi.
Dalam meminimalisir potensi kecelakaan di kawasan wisata lereng Merapi, Ishadi mengatakan, untuk mewujudkan zero accident adalah dengan kampanye sadar wisata.
Para pelaku pariwisata harus benar-benar menerapkan Sapta Pesona Pariwisata, seperti keamanan dan kenyamanan.
"Kalau pariwisata itu tidak aman dan tidak nyaman maka kemudian pariwisata juga tidak akan jalan. Maka kemudian kita mengajak stakeholder terutama pelaku pariwisata untuk mewujudkan Sapta Pesona itu sehingga nanti slogan kita 'Dolan Sleman Marai Tuman' itu benar terwujud," ungkapnya.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa meminta pengurus di destinasi wisata mengawasi dan memperingatkan anggotanya terkait keamanan agar wisatawan merasa nyaman.
Para pengelola destinasi wisata diminta melakukan pengawasan internal saat melayani wisatawan, utamanya pada wisata jip wisata lava tour di lereng Merapi.
"Itu yang paling penting, karena sedikitpun nanti kejadian yang tidak kita inginkan pasti membawa dampak terhadap semua komunitas ini," kata Danang, Senin (18/12/2023).
Danang menyampaikan, insiden dalam wisata memang tidak pernah bisa diprediksi. Namun apabila pengelola bisa menjaga dan merasa ikut memiliki, maka insiden yang tidak diinginkan bisa diminimalisir.
Sebab apabila terjadi insiden kecil, maka bisa merugikan seluruh komunitas dan pengelola wisata. Oleh karena itu para pelaku wisatawan harus memiliki rasa tanggung jawab untuk mewujudkan zero accident.
"Ini yang harus ditanamkan kepada pelaku wisata. Jadi semua merasa memiliki dan merasa punya tanggung jawab," tegasnya. (apo/buz).
Load more