Gunungkidul, DIY - Pengembangan Wisata Geopark di Kalurahan Ngoro-oro, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, terus didorong berbagai pihak. Salah satunya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang mengembangkan role model Get & Go yang merupakan pengembangan wisata berbasis geologi sekaligus kearifan masyarakat lokal.
Koordinator program pengabdian masyarakat UGM Silvi Nur Oktalina mengatakan, dengan tema pengembangan Wisata Geopark sebagai sebuah destinasi wisata, menonjolkan aspek budaya yang merupakan wisata pendukung. Namun demikian, acap kali mengabaikan pengetahuan mendasar, yakni basis geologi.
"Geosite masih dilihat sebatas landmark yang indah ditonton dan menjadi latar foto tanpa pemaknaan mendalam," ujar Silvi.
Karenanya, menurut Silvi, kali ini UGM terjun langsung mengembangkan kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2021, dengan skema atau role model “Get & Go", yakni Model Wisata Pendidikan Berkelanjutan Berbasis Geologi dan Pengetahuan Masyarakat Lokal Di Gunungkidul, yang selanjutnya disebut “Wisata Bumi Ngoro-oro”.
"Melalui pengembangan Wisata Bumi Ngoro-Oro, wisatawan dikenalkan dengan fenomena geologi yang tidak saja indah tetapi juga ilmiah dan sarat dengan edukasi," ujar Silvi.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kalurahan Ngoro-oro sebagai daerah penyangga Gunung api purba Nglanggeran, mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan wisata berbasis kebumian.
"Dengan hamparan bebatuan lahar dingin dari Gunung api purba yang banyak terdapat di desa ini, menjadikan struktur lapisan bebatuan sangat kentara dan terlihat keelokannya," terangnya.
Bahkan pada bukit batik yang sengaja dipotong untuk pembangunan jalan yang menghubungkan Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tampak bentang lahan di lembah Menara yang sangat menarik untuk mempelajari pengaruh batuan induk dan kesesuaian vegetasi yang ada di atasnya.
Wisatawan juga akan disuguhi suara gemericik air terjun menjadi salah satu pesona daerah ini, dengan berbagai atraksi yang dapat dilakukan seperti susur sungai dan canyoning.
Selain itu, sepanjang sungai juga terdapat beberapa jenis batuan yang sangat menarik untuk dipelajari.
"Jadi Kalurahan Ngoro-oro dengan berbagai potensi tersebut sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah wisata berbasis kebumian," imbuh Silvi.
Saat ini, pengelolaan geosite sebagai destinasi wisata belum mengutamakan aspek geosite sebagai sebuah warisan geologi, yang sarat dengan pengetahuan ilmiah kebumian.
"Padahal Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu wilayah di DIY yang sangat gencar mengembangkan pariwisata, di mana sebagian wilayahnya merupakan bagian dari geopark yang telah ditetapkan oleh UNESCO," pungkasnya.
Menurut Didit Hadi Barianto dari tim pengabdian masyarakat, keindahan Geopark Gunung Sewu adalah lanskap karst tropis klasik di bagian tengah selatan Pulau Jawa, di mana kawasan ini didominasi oleh batu kapur.
Senada juga disampaikan Anggota Tim Pengabdian Masyarakat UGM, Rina Widiastuti, yang menyebutkan kegiatan ini menghasilkan modul kepemanduan wisata berbasis geologi dan pengetahuan lokal, paket wisata, dan live tour, yang telah disimulasikan dan siap dipasarkan.
"Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam program ini dimulai dari focus group discussion dengan stakeholder, penentuan paket tour, pelatihan kepemanduan, pembuatan video, dan pengadaan alat-alat keselamatan yang menunjang wisata ini," ungkapnya.
"Melalui kegiatan ini pemandu wisata diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya baik dari sisi materi kegeologian maupun dari sisi kepemanduan," imbuh Rina.
Sebagai sebuah destinasi alam geopark, Wisata Bumi Ngoro-oro, memiliki pesan Go to Ngoro-oro and get the experience, yang berarti bagi siapa saja yang datang akan mencintai kehidupan budaya masyarakat setempat, di antara bentang alam geologi yang sarat makna. (Lucas Didit/act)
Load more