Nasi nyangku, sudah ada sejak nenek moyang leluhur Sisworo. Pengalaman sejak kecil, jika ada hajatan, yang ditunggu adalah kaum laki-laki pulang menenteng nasi nyangku.
"Nikmat tiada tara. Begitu dibuka, ada nasi, lengkap dengan lauk di atasnya. Biasanya ada sayur pakis, sayur kecambah kedelai hitam, atau oseng teri. Lalu lauknya ada tempe goreng dan ayam goreng atau daging sapi goreng serundeng,"ujarnya.
Suasana gempita hajatan dan cita rasa nasi nyangku inilah yang selalu menggugah kenangan masa lalu. Makan nasi nyangku adalah moment membahagiakan dan kemewahan yang dirasakan di masa kanak-kanak.
Kekinian, nasi nyangku kembali dilestarikan menjadi komoditas kuliner. Tak melulu bagian dari ritus warga. Apalagi, wisata di kawasan Baturraden sedang berkembang. Banyak lokasi wisata bertumbuhan di desa wisata lereng Slamet ini. Kuliner menjadi wajib ada sebagai pelengkap wisata. Pun nasi nyangku, selalu tersedia kapan anda ingin memesannya. Tak harus menunggu ada hajatan.
Di seikat nasi nyangku tersampaikan banyak pesan. Ada ikatan tradisi yang membuat hidangan di dalamnya menjadi istimewa. Yang terpenting adalah ketersediaan tanaman nyangku di alam, menjadi pilihan nenek moyang untuk membungkus hidangan nasi lauk pada saat itu. Dan pilihan membungkus dengan daun nyangku inilah yang kini disebut eco-friendly.
Load more