Khayalan dan ketertarikan Envy pada hal-hal terbaru dan paling keren membuat rindu akan apa yang tidak dimiliki Riley. Envy mewakili perasaan “Harusnya aku yang…” yang sangat lumrah pada remaja.
Envy yang berpostur kecil, selalu berharap dia setinggi orang lain. Para pembuat film juga turut berkonsultasi untuk membawa karakter Envy kedalam film ini dengan ahli psikologi seperti Dr. Dacher Keltner, seorang profesor di Berkeley, yang juga merupakan psikolog dan penulis.
Embarrassment (Paul Walter Hauser)
Malu dan sangat pendiam, Embarrassment tidak berkutik kala terjebak dalam suasana yang canggung. Ia seringkali menggunakan hoodie-nya sebagai tempat persembunyian.
Ia benar-benar hidup ketika hubungannya dengan Sadness berkembang. Sadness memahami Embarrassment, dan terjadi sebuah ikatan di sana.
Embarrassment adalah karakter yang sangat sensitif dan agak terasing seperti Sadness dalam film pertama.
Secara teknis, Inside Out 2 film ini dikemas dengan sangat baik, tidak kalah dengan film pertamanya.
Load more