"Termasuk Gedung Marba itu, dipakai oleh saudagar kaya untuk usaha. Arsitekturnya sejaman lah dengan bangunan lain masa itu yang bergaya Eropa. Tapi yang Marba ini desain mukanya beda karena menonjolkan batu bata dengan warna merah yang kontras," kata Yongki Tio.
Pada awalnya, Gedung Marba dipakai untuk kantor perusahaan ekspedisi. Lalu berkembang menjadi toko modern yang menjadi favorit kaum borjuis di masanya.
Selepas kemerdekaan dan Indonesia punya pemerintahan, gedung ini berganti-ganti pengelolaan dan fungsinya. Menurut situs cagar budaya Kemendikbud, saat ini Gedung Marba dikelola perusahaan Pan Indonesia. Papan nama perusahaan melekat di dekat pintu masuk yang menunjukkan kalau bangunan tua ini masih digunakan.
"Posisinya kan pas ya, di pertigaan antara sentra parkir dengan jalan utama Kota Lama. Wisatawan biasanya berfoto pas di ujung barat sehingga latar belakang Gedung Marba terlihat jelas dengan tulisannya," kata Patria, pemandu wisata sembari menata vespa miliknya yang dijadikan properti foto berbayar sukarela. (Teguh Joko Sutrisno/ito)
Load more