Kebumen, Jawa Tengah - Masyarakat Kabupaten Kebumen tentu saja tak asing dengan Keraton Bulupitu, cagar budaya yang berada di Desa Tanjungseto Kutowinangun, tepatnya di perbukitan Bulupitu, di tengah hutan.
Keraton Bulupitu adalah sebuah bangunan makam bersejarah yang didalamnya terdapat makam dari Dewi Nawangwulan dan kedua anaknya, Raden Bagus Klantung dan Raden Bagus Cemeti. Dewi Nawang Wulan adalah istri dari Aroeng Binang, seorang pangeran di Kebumen pada masa lampau.
Udara sejuk dan ketenangan akan kita dapatkan saat berada di sini. Pengunjung juga akan disuguhkan pemandangan alam pedesaan yang indah dan asri. Bahkan, karena suasananya yang sunyi, Keraton Bulupitu terkenal sebagai tempat wisata religi yang terkenal mistis. Tak jarang, pengunjung datang untuk bersemedi.
Sayangnya, Keraton Bulupitu ini masih sepi dari pengunjung. Tidak banyak orang yang datang berekreasi ke tempat ini dikarenakan kemistisannya. Hanya orang-orang yang memiliki hajat khusus saja yang datang
ke tempat ini. Selain itu, sarana dan prasarana pendukung juga belum terbangun dengan sempurna.
Persoalan ini menjadi perhatian Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto saat mengunjungi Keraton Bulupitu, Rabu (2/2/2022). Bupati mengatakan, Pemkab Kebumen berkomitmen untuk mengembangkan cagar budaya ini agar terlihat semakin indah, rapi, dan nyaman untuk para pengunjung.
"Cagar budaya berupa makam atau petilasan ini harus terus kita jaga, kita rawat, dan lestarikan untuk pengenalan sejarah anak cucu kita, sehingga mereka bisa mengenal para pendahulunya," jelas Bupati.
Karena tempat ini menjadi salah satu wisata religi di Kebumen, Martaban Bulupitu yang sudah dikenal masyarakat sebagai tempat ziarah akan dikembangkan dengan penambahan fasilitas berupa musala serta renovasi bangunan.
"Biar pengunjung yang menginap disini lebih nyaman dan mereka bisa salat Tahajud di musala," katanya.
Diharapkan dengan penambahan musala ini, peziarah atau pengunjung nantinya dimudahkan untuk beribadah salat. (Wahyu Kurniawan/Ard)
Load more