Kami diminta menunggu sejenak. Mereka sepertinya berkoordinasi dengan komandannya, apakah rombongan asal Indonesia ini boleh masuk.
Kamera berukuran jumbo terpasang tepat di atas para tentara itu berdiri. Mereka tidak terlihat seperti tentara profesional dari caranya menenteng senjata.
Belakangan kami tahu, ternyata ada wajib militer bagi pemuda dan pemudi Israel.
Beruntung, kami diperbolehkan masuk. Setelah pemeriksaan tas secara ketat tentunya.
Kami melewati sebuah pintu berukuran besar yang terbuat dari kayu. Di sekelilingnya benteng berbatu.
Seketika ingatan terbang melayang ke kisah pembebasan Al-Quds oleh Khalifah Umar bin Khattab, saat ia menerima kunci tempat suci itu dari Patriark Sophronius.
Seluruh penduduk Al-Quds termasuk Sophronius terkage-kaget saat melihat Umar tiba dengan unta yang ditunggangi pelayannya.
Mereka tidak menyangka seorang pemimpin Islam penakluk Baitul Maqdis datang dengan pakaian yang sederhana dan membiarkan untanya ditunggangi pelayannya.
Takjub, tidak bisa berkata-kata saat kami memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. Pohon zaitun dan cemara mengelilingi kompleks itu.
Load more