Kendal, Jawa Tengah - Cuaca di pantai memang panas. Namun, tidak begitu dengan pantai Ngebum di Kendal, Jawa Tengah. Karena ada deretan panjang pohon cemara udang yang menjadi tempat berteduh sambil menikmati keindahan pantai di depannya.
Mereka sebagian besar datang pada hari Sabtu-Minggu serta hari libur. Destinasi ini pun menjadi salah satu penghasil pendapatan bagi desa setempat.
Pantai Ngebum berada di Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Kalau dari Kota Semarang tidak terlalu jauh, setengah jam perjalanan saja. Rutenya melewati Kecamatan Kaliwungu lalu berbelok ke arah utara. Jalannya cukup lumayan berlapis aspal, dengan panorama tambak udang yang dikelola warga.
Pintu masuknya masih sederhana, dijaga oleh petugas Bumdes Mororejo. Setelah beli tiket, wisatawan bisa parkir di lahan yang disediakan. Lalu, jalan kaki lima menit saja menuju pantai. Biasanya, rombongan wisatawan menggelar tikar di bawah rindangnya pohon cemara. Jika tidak bawa tikar bisa menyewa penduduk setempat.
Pohon cemara ini menjadi salah satu kelebihan Pantai Ngebum. Pemerintah desa setempat bersama instansi terkait, menanam pohon cemara beberapa tahun yang lalu. Kini, pohon dengan jenis cemara udang tersebut tumbuh tinggi dan rindang, dengan alur batang yang melebar. Deretan pohonnya memanjang sekitar seratus meter. Sehingga sangat nyaman untuk berteduh sambil menikmati kuliner dan memandang laut lepas.
"Sudah lama ditanamnya. Waktu itu bersamaan, antara warga dengan petugas pemerintahan dan relawan lingkungan. Sekarang sudah tumbuh bagus, dan bermanfaat juga bagi warga di sini, karena wisatawan yang duduk-duduk di bawah pohon beli makanan yang kita jual," kata Ninik, warga yang membuka usaha kuliner di Pantai Ngebum.
Pengelola Pantai Ngebum juga membuat tempat bersantai yang terbuat dari kayu. Di sebelahnya ada lahan lebar yang dipakai untuk persewaan ban dan pelampung. Wisatawan terutama anak-anak bisa menyewa untuk bermain ombak. Tapi ingat, meski ombak di pantai ini landai, orang tua harus tetap mengawasi.
"Lumayan Mas, kalau hari libur banyak yang menyewa pelampung dan ban. Ada beberapa warga yang membuka usaha persewaan pelampung, di sini dan di ujung," jelas Ninik.
Pasir pantai Ngebum punya ciri khas berwarna hitam. Teksturnya halus sehingga anak-anak dapat bermain di sini. Mereka membuat aneka bangunan tinggi dengan cara mengucurkan pasir yang bercampur air. Tekstur halus pasirnya membuat bangunan dari pasir yang dibuat tidak mudah runtuh. Anak-anak biasanya sangat betah berada di tepi pantai sambil bermain pasir ini.
"Saya sudah beberapa kali ke sini. Dekat sih. Anak-anak yang ngajak karena mereka suka bermain pasir. Ombaknya juga tidak besar dan di sini aman," kata Hartono, wisatawan asal Semarang.
"Adem ya, ada pohonnya. Jadi, tidak kepanasan karena ada tempat berteduh," tambah Nia yang ada di sebelahnya.
Ombak di Pantai Ngebum termasuk landai yang merupakan tipikal pantai di pesisir Laut Jawa. Jarang ada ombak besar. Kecuali jika musim angin kencang, disarankan tidak bermain ombak.
Bagi yang punya waktu luang, paling asyik ke Pantai Ngebum itu bukan hari libur. Suasananya lebih santai. Apalagi kalau datangnya sore hari. Selain udaranya sejuk, temaram langit senja menjadi panorama yang sangat romantis. Sunsetnya mempesona, bisa melihat siluet perahu nelayan dengan latar belakang matahari yang membulat.
Kulinernya?
Ada kepiting rebus dan gimbal udang yang dijamin membuat penikmatnya tak mau berhenti makan. (Teguh Joko Sutrisno/dan)
Load more